Laman

Selasa, 02 April 2013

Pengalaman SM-3T Di Serambi Mekah


Cita-Cita dan Harapan
Suasana dini hari Bandung yang cukup dingin adalah awal perjalananku menuju Provinsi Aceh tepatnya di Kabupaten Aceh Timur. Daerah di mana Saya baru pertama kali menginjakan kaki di daerah Serambi Mekah. Saya berangkat pada hari Selasa, 27 Desember 2011 bersama tiga puluh enam (36) rekan guru lainnya. Kami diberangkatkan oleh LPTK Universitas Pendidikan Indonesia dalam rangka mengabdi melalui Program SM-3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal).  
Rombongan Kami sampai di Aceh sekitar sore hari. Alhamdulillah, Kami disambut dengan hangat melalui upaca adat “peusejuk”. Peusejuk adalah upacara adat khas Aceh yang bertujuan untuk menyambut tamu agar suasana menjadi hangat dan cair. Alhamdulillah Kami bahagia karena kepala dinas pendidikan Aceh Timur beserta jajarannya turut hadir bahkan seluruh kepala sekolah msing-masing tempat kami mengabdi pun turut hadir. Kami bahagia karena sambutan yang Kami terima begitu hangat sehingga mengurangi kesan Aceh yang “menakutkan” yang mungkin kami bawa karena media yang Kami lihat atau dengar.
Saya adalah satu-satunya Guru yang ditempatkan untuk mengabdi dan mengajar di SMA dari 37 Guru SM-3T penempatan Aceh Timur. Kami diserahkan oleh pihak LPTK UPI kepada sekolah masing-masing. Agenda penyambutan dan penyerahan ini tambah berkesan ketika masing-masing Guru SM-3T diperkenalkan dengan cara menyebut nama Kami dan nama kepala sekolah tempat Kami bertugas nanti. Saya ditempatkan di SMA Negeri 1 Peunaron dengan kepala sekolah bernama Fauzi, S.Pd.
SMA Negeri 1 Peunaron, terletak di Desa Bukit Tiga Kecamatan Peunaron Kabuapten Aceh Timur. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Aceh timur kurang lebih 80 Km dengan waktu tempuh sekitar 3 jam, dan dari Ibu kota Propinsi Aceh kurang lebih 1.455 Km. Jalan penuh lubang dan berkubang, itulah gambaran akses jalan raya kecamatan Peunaron yang statusnya merupakan lintas provinsi tersebut.
SMAN 1 Peunaron sebenarnya sudah memiliki tiga guru kimia. Pak Muhammad Baihaki,S.T (PNS), Pak Sutrisno, S.T (PNS Tenaga Kependidikan tetapi tidak memiliki akta IV menjabat juga sebagai kepala TU) dan Pak Sarwo Edi, S.Pd (honor). Dalam rapat dewan guru dan pembagian tugas mengajar semester genap 2011/2012 pada tanggal 16 Januari, Saya diamanahi untuk mengajar Fisika (6 jam) dan Kimia (3 jam).
Kepala sekolah menyerahkan amanah pembinaan olimpiade kimia kepada Saya. Sejak Januari akhir pembinaan olimpiade kimia dimulai untuk persiapan OSN SMA/MA tingkat Kabupaten Aceh Timur pada bulan April. Dalam seminggu biasanya tiga hari setelah pulang sekolah diadakan pembinaan olimpiade kimia. Saya beberapa kali dibantu oleh Pak Sarwo. Suryahman, Mulkan, Rohayati dan Darlis Tamala adalah siswa-siswa yang Kami bina untuk persiapan OSN Kimia. Mulkan adalah satu-satunya siswa kelas satu, sisanya adalah siswa kelas dua.
Pak Fauzi, sebagai kepala sekolah begitu peduli dan mendukung program pembinaan olimpiade ini. Bukan hanya kimia tetapi juga fisika, matematika, biologi, astronomi, kebumian, ekonomi dan komputer. Bahkan kepala sekolah memberikan uang kepada para Pembina olimpiade masing-masing sebesar dua ratus ribu (200.000) per bulan. Dia sering menanyakan kepada Saya pribadi tentang perkembangan siswa yang Saya bina. Dia pernah mengatakan bahwa keberhasilan siswa bisa diraih salah satunya adalah karena faktor guru atau pembinanya selain faktor siswa, sarana atau pun faktor lainnya.
Dalam pembinaan olimpiade kimia, selain memberikan pembinaan materi kimia, Saya sering memberikan latihan soal-soal kimia baik dari soal-soal olimpiade kimia tahun-tahun sebelumnya atau pun dari kumpulan bank soal kimia. Buku-buku kimia di SMAN 1 Peunaron sangat sedikit dan kurang mencukupi bagi siswa. Saya sering meminjamkan buku kumpulan materi dan soal-soal kimia kepada mereka berempat.
Dari keempat siswa tersebut hanya dua siswa yang mewakili SMAN 1 Peunaron dalam OSN Kimia Tingkat Kabupaten Aceh Timur. Dari segi kehadiran, semangat, dan hasil tes yang Saya adakan dan meminta pertimbangan Pak Baihaki dan Pak Sarwo akhirnya diputuskan yang mewakili sekolah adalah Mulkan dan Rohayati.
Akhirnya tibalah saatnya waktu pelaksanaan OSN Tingkat Kabupaten Aceh Timur pada hari Selasa, 3 April 2012 yang bertempat di SMAN 1 Julok, Aceh Timur. Saya ditunjuk sebagai pendamping oleh Pak Fauzi (Kepala SMAN 1 Peunaron) bersama Pak Saipul Rizal. Saya dan Pak Saipul menjadi pendamping tujuh belas (17) siswa-siswi.
Pada tanggal 12 April 2012 Saya mendapat kabar bahwa siswa yang Saya bina dalam olimpiade Kimia, keduanya (Mulkan dan Rohayati) lolos ke Olimpiade Kimia SMA/MA tingkat provinsi Aceh. Besoknya Saya ditemani Pak Agus pergi ke dinas pendidikan Aceh Timur untuk mengambil SK penetapan juara masing-masing bidang olimpiade. Dari SK tersebut, Mulkan juara 2 dan Rohayati juara 3, hanya kimia yang masuk ke OSN SMA tingkat Provinsi Aceh sekitar bulan Mei di Banda Aceh.
Kepala sekolah dan guru-guru Alhamdulillah merasa senang dengan hasil ini. Bahkan kepala sekolah memberikan bonus kepada Saya sebesar satu juta. Dia berharap Saya kembali membina untuk persiapan olimpiade kimia di tingkat provinsi Aceh.
Walau pun sekolah yang kita ajar di daerah terpencil atau 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), untuk mencapai Cita-Cita dan Harapan menuju sekolah yang lebih baik, insya Allah terbuka peluang tersebut dengan usaha dan kontribusi kita sekecil apa pun karena semua siswa insya Allah punya potensi masing-masing.

By: Suharyadi, S.Pd (Pendidikan Kimia UPI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar