Hari ini, Kamis, 23
Mei 2013, di sela-sela workshop perkuliah PPG prodi Pendidikan Kimia UPI,
dosen-dosen dan guru pamong mengadakan diskusi perihal kejujuran Ujian Nasional
(UN) dan keberhasilan pembelajaran. Sambil mengerjakan tugas workshop saya
turut mendengarkan diskusi mereka.
Dari percakapan
diskusi tersebut, Mereka sebenarnya menyayangkan akan kualitas UN yang
sebenarnya bukan menjadi rahasia umum lagi banyak ketidakjujuran di dalamnya,
termasuk kota Bandung sendiri. Menurut Mereka hanya beberapa sekolah yang
menerapkan kejujuran.
Solusi awal di salah
satu sekolah di Bandung menurut Mereka adalah menyeleksi gurunya, baik secara
kualifikasi akademik maupun non akademik, khususnya seleksi tersebut pada calon
guru honor. Tujuannya agar guru tersebut menjadi kekuatan baru (tambahan) dalam
memperbaiki sistem sekolah.
Perlakuan sekolahnya
untuk siswa, melakukan seleksi lagi terhadap calon siswa baru, menganalisis
apakah nilai-nilai UN sebanding dengan kemampuan siswa.
Komentar: KEJUJURAN sebenarnya masih
menjadi HARAPAN dan CITA-CITA banyak orang. PEMBINAAN KEPRIBADIAN seluruh
civitas sekolah. Dimulai dengan kesadaran sendiri dan berusaha bersana-sama
menularkannya kepada yang lain. INDONESIA, HARAPAN ITU MASIH ADA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar