Resume ke-29 yang
ditulis Suharyadi (Peserta KBMN 29)
Moderator: Gina Dwi
Septiani, S.Pd., M.Pd
Narasumber: Mukminin,
M.Pd
Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah Sang Maha Kuasa karena tidak terasa
malam hari ini telah memasuki pertemuan ke-29 pada Kelas Belajar Menulis
Nusantara (KBMN). Pada malam hari ini
dibersamai oleh moderator Ibu Gina Dwi Septiani, S.Pd., M.Pd dan narasumber Bapak
Mukminin, M.Pd. Tema menarik untuk diikuti malam ini yaitu Usaha Penerbitan Buku.
Bapak Mukminin, M.Pd, lebih akrab dipanggail Caik Inin. Beliau guru SMPN I
Kedungpring Lamongan Jatim. Tepatnya arah selatan 10 KM dari kota Wingko Babat.
Beliau juga alumni belajar menulis PGRI gel.8 tepatnya bulan Maret 2019. Asuhan
Founder Pak Wijaya Kusumah. Bersama Mayor Nani, Bu Noralia Purwa Yunita, Bu Aam
Nurhasanah, Bapak Suharto (Cing Ato), Bp Yulius Payendean, dan banyak lagi.
Alhamdulilah KBMN gel.8 menurutnya kini telah banyak yg menjadi nara sumber. Beliau
belajar menulis di usia 55 tahun. CV lebih lengkap Beliau dapat diakses di https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html.
Bapak Mukminin, M.Pd menceritakan pengalamannya bagimana asal mula Beliau dapat
mendirikan sebuah bisnis penerbitan buku. Berawal dari pelatihan menulis
gelombang ke-8 kemudian dititipi untuk menerbitkan beberapa buku lainnya
membuat Beliau tertantang untuk melakukan hal tersebut yang akhirnya membuat ia
mendirikan sebuah penerbitan karena saran dari Mas Alang, pemilik percetakan
yang waktu itu Beliau datangi. Beliau akhirnya membuat sebuah penerbitan buku
dengan nama Kamila Press yang dibuat
pada tanggal 9 September 2019.
Kewajiban penerbit setelah mendapatkan ijin dan nomor ISBN adalah wajib
menyetorkan dua buku untuk setiap buku ber-ISBN ke Perpusnas. Terdapat juga
aturan baru untuk setiap penerbit yaitu harus memiliki link web berbayar.
Buku yang ditulis bersama itu tidak bisa di-ISBN kan kecuali buku solo
dengan syarat menyertakan beberapa hal lainnya. Seperti surat pernyataan
keaslian karya dengan materai 10.000 ribu, surat pernyataan penerbit dan naskah
buku berupa PDF yang siap diterbitkan dengan watermark.
Adapun syarat mengajukan nomor buku ber-ISBN yaitu:
1. Penerbit harus mempunyai link berbayar.
2. Buku yang diajukan nomor ISBN harus dikirim lengkap ke
web penerbit lalu linknya dikirim ke petugas ISBN Perpusnas.
Untuk urutan bukunya yaitu:
1. Cover buku
2. Halaman awal buku
3. Isi buku (Sinopsis yang ada di cover belakang)\
4. Permohonan buku ISBN dengan menyertakan surat pernyataan
keaslian karya bermaterai 10.000 ditandatangani penulis dan mengetahui
penanggung jawab penerbit.
5. Naskah buku yang sudah di layout bentuk PDF lengkap atau
utuh (judul, penulis dan penerbit)
Adapun buku yang tidak dapat diajukan ISBN yaitu:
1. Buku antalogi dari 4 penulis buku antalogi tentang
literasi sekolah, kegiatan kelompok literasi dan laporan guru penggerak.
2. Skripsi tesis disertasi serta hasil penelitian.
Berikut ini link atau web dari penerbit kamilapress yang bisa diakses pada alamat
https://kamilapress.com.
Cak Inin menjelaskan perbedaan antara penerbit mayor dan penerbit indie
yaitu:
A. Jumlah cetakan
Jumlah cetakan pada penerbit mayor biasanya pada cetakan pertama adalah
3.000 eksemplar atau minimal 1.000 eksemplar yang akan didistribusikan ke
toko-toko buku. Sedangkan untuk penerbit indie hanya akan mencetak buku jika
ada pesanan atau secara berkala yang dikenal dengan istilah POD (Print On
Demand) didistribusikan pada beberapa media online seperti Facebook, Instagram
dan lain-lain.
B. Pemilihan naskah
Pemilihan naskah pada penerbit mayor melewati beberapa prosedur dengan
syarat sangat ketat yang salah satunya adalah harus mengikuti selera pasar. Sedangkan
pada penerbit indie tidak dilakukan pemilihan naskah karena selama karyanya
layak diterbitkan maka tetap akan diterbitkan selama tidak melanggar
Undang-Undang hak cipta karya sendiri, menyinggung SARA maupun pornografi.
C. Profesionalitas
Penerbit mayor memiliki tingkat profesionalis yang tinggi didukung dengan
banyaknya sumber daya manusia di perusahaan mereka. Penerbit Indie pun sebenarnya
memiliki profesionalis yang tinggi meskipun adanya bayangan dan desas-desus
tidak mengenakan yang terhembus mengenai penerbitan ini.
D. Waktu Penerbitan
Penerbit mayor biasanya melakukan konfirmasi dalam jangka 1-3 bulan bahkan
bisa lebih lama dari itu. Penerbit mayor pun menentukan waktu untuk penjualan
buku yang telah diterbitkan dan akan dilepas dan ditarik kembali jika penjulan
tidak sesuai dengan target. Sedangkan penerbit indie memproses naskah yang masuk dengan cepat karena tidak
berfokus pada selera pasar.
E. Royalti
Untuk penerbit mayor penulis mendapatkan 10% dari total penjualan. Royalti dikirimkan
setelah memenuhi target tertentu atau 3-6 bulan penjualan. Untuk penerbit indie
akan mendapatkan kisaran 15%-20% dari harga buku yang dipasarkan dan dijual
oleh penulis di berbagai sosial media.
F. Biaya Penerbitan
Penerbit mayor menerbitkan buku secara gratis. Hal itulah yang menyebabkan
mengapa penerbit mayor lebih berhati-hati dalam memilih naskah untuk
diterbitkan. Penerbit indie memiliki biaya yang beragam sesuai dengan aturan
penerbitnya masing-masing.
Beberapa hal yang dapat diambil dari sesi tanya jawab di antaranya:
1. Buku yang baik adalah buku yang terdapat gambar sebagai
ilustrasi yg mendukung tulisan. Gambar bisa
berupa foto atau gambar ilustrasi. Boleh dicetak warna atau hitam putih. Cetak warna lebih mahal. Kamila Press siap membantu Menerbitkan tulisan
karya kita juga.
2. Proses editing dari penulis dan untuk cover bisa dimusyawarahkan
dengan penerbit yang pada intinya penerbit bisa melayani apa yang menjadi
kendala penulis dan proses penerbitan juga tidak langsung tetapi dengan
beberapa proses yang dilalui.
Motivasi dari Cak Inin pada sesi penutup tiada terlambat untuk menulis dan berbagi
pengalaman, menulis itu dapat bernilai ibadah dan sebagai amal jariah. Kita
dikenal karena karya, jadi, ayo menulis dan terbitkan karya kita.
Masya Allah, materi malam ini sangat bermanfaat dan menginspirari. Terima kasih
Tim Solid Om Jay, khususnya narasumber Bapak Mukminin, M.Pd dan Ibu Gina Dwi
Septiani, S.Pd., M.Pd sebagai moderator. Jazakumullohu Khoir. Semoga tulisan
ini juga bermanfaat bagi penulisnya dan pembaca tentunya.
Mantab. Ayo lanjut dibukukan. Kamila Press siap bantu
BalasHapus