Laman

Sabtu, 02 September 2023

TEKNIK PROMOSI BUKU

 

Resume ke-19 yang ditulis Suharyadi (Peserta KBMN 29)

Moderator: Muliadi

Narasumber: Akbar Zainuddin, MM.,MNE

Alhamdulillah,  segala puji dan syukur, kepada Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Hari ini pertemuan ke-19 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN).  Pada malam hari ini dibersamai oleh moderator yang bernama Bapak Muliadi dan narasumber Bapak Akbar Zainuddin, MM.,MNE. Tema menarik malam ini adalah Teknik Promosi Buku.

Pak Akbar Zainuddin, MM.,MNE dilahirkan di Banyumas, Jawa Tengah pada 7 Februari 1973. Alumnus Pondok Modern Gontor tahun 1991, kemudian melanjutkan kuliah S-1 di UIN Jakarta dan S-2 di Sekolah Bisnis Prasetya Mulya, Jakarta. Sekarang ini sedang menyelesaikan Program Doktor Manajemen SDM di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Beliau merupakan penulis buku Man Jadda Wajada. Boleh dibilang, ini adalah buku solo Beliau yang pertama. Alhamdulillah, buku ini telah sampai pada cetakan ke-13 dan telah beredar 55.000 eksemplar. Sebelumnya Beliau juga telah menulis beberapa buku antologi. Setelah Man Jadda Wajada, Beliau menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang.

Beliau membrandingkan diri sebagai motivator dan penulis buku-buku motivasi. Karena itu, yang Beliau tulis hampir semuanya buku-buku tentang motivasi. Tujuannya agar ketika orang mendengar nama Akbar Zainudin, tidak jauh-jauh dari motivasi. Ada motivasi belajar, motivasi hidup, motivasi kerja, motivasi bisnis, motivasi menulis, dan juga motivasi agama.

Buku Beliau tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Beliau menyarankan Kami untuk memiliki buku ini, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI. Buku ini menjadi materi pembelajaran DIKLAT MENULIS yang Beliau adakan selama pandemi ini. Alhamdulillah, sebagai trainer, Beliau biasanya keliling ke berbagai tempat di Indonesia untuk menyebarkan semangat Man Jadda Wajada. Dan selama pandemi, Beliau melakukannya secara online.

Beliau mempunya 4 hobi; mengajar, menulis, jalan-jalan, dan makan. Dari dulu Beliau berpikir bagaimana bisa menjalankan 4 hal ini secara bersamaan. Alhamdulillah, sebagai trainer, keempat hal ini bisa dilakukan bersamaan hingga sekarang. Salah satu impian Beliau adalah bisa keliling ke 34 Provinsi se-Indonesia. Alhamdulillah, sampai sekarang telah berkeliling ke 33 Provinsi. Kurang 1 provinsi lagi, yaitu Papua. Beliau mohon doa, tahun ini bisa khatam keliling Indonesia. Siapa tahu dengan sharing di sini, KBMN, ada teman-teman yang dari Papua berkenan mengundangnya, hehehehe…. Belum apa-apa udah jualan aja katanya.

Buku terlaris kedua Beliau adalah KETIKA SUKSES BERAWAL DARI PESANTREN. Ini adalah buku motivasi khusus buat santri dan santriwati. Menjadi laris karena memang Beliau sebarkan bersama pelatihan motivasi untuk para santri dan santriwati seluruh Indonesia. Kalau di pesantren, materi pelatihan Beliau umumnya ada dua; seminar motivasi dan pelatihan menulis buku. Seminar motivasi untuk seluruh santri agar betah di pesantren, punya impian besar, lebih menghormati guru dan orang tua. Untuk pelatihan menulis, biasanya Beliau membuat teorinya tidak terlalu banyak, lalu membuat praktik menulis. Hasil tulisan para santri diketik di komputer, lalu dijadikan sebagai buku antologi.

 Selain itu, buku terbaru Beliau adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. Buku untuk guru adalah GURU HEBAT MAN JADDA WAJADA.

Beliau menshare materi malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku, yang Beliau ambil dari bukunya UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.

Strategi Promosi Buku

Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita tulis atau buat kepada konsumen kita agar mereka tertarik dan mau membelinya.

Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.

Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:

1.  Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.

2.  Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh.

3.  Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.

4.  Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.

Tujuh Program Promosi Buku

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.

1.  Pertama, Launching Buku

Program ini untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Pihak yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Pihak yang membiayai launching buku bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube. Buat saja program LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Kita dapat mengundang kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap bulan. Tidak harus sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?

2.  Kedua, Bedah Buku

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

3.  Ketiga, Seminar Atau Pelatihan

Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau bukunya tentang motivasi dan menulis maka secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

4.  Keempat, Membangun Komunitas

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita bangun komunitas motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. Beliau membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui Zoom.

5.  Kelima, Membangun Jaringan Reseller

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku atau komisi dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual. Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku. Saya juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.

6.  Keenam, Jualan Di Marketplace

Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

7.  Ketujuh, Memanfaatkan Media Sosial (Medsos) untuk Promosi Buku

Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.  Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

Pada sesi tanya jawab terdapat pertanyaan diantaranya:

1.  Pertanyaan: Assalamu alaikum warohmatullahiwabarokatuh, nama saya Darti dari jakarta Utara. Mohon izin bertanya. penjelasan bapak akbar sangat jelas dan lugas namun pastinya buku yang dijual harus sangat berbobot, kira kira bagaimana cara memilih topik yang disukai oleh pembaca. Terimakasih. Jawaban: Terima kasih Dari Ismayanti. Apa yang ditawarkan penulis untuk keperluan pembaca, misalnya audien kita ibu-ibu yang suka masak secara cepat dan enak jadi dibuatlah tersebut . Jadi Ttulislah buku sesuai audien/pembaca yang dijadikan sasaran.

2.  Pertanyaan: Assalamu'alaikum, Saya Intan dari Kediri. Sebelum sampai pada tahap promosi buku, saya mohon izin untuk menanyakan tentang bagaimana naskah buku dikatakan siap diterbitkan? bagaiman proses penerbitan buku? apa perbedaan penerbit mayor dan indie serat kisaran biaya untuk penerbitannya? mohon maaf pertanyaannya borongan. terimakasih untuk Ilmunya Bapak. Jawaban: Terima kasih intan. Prosesnya naskah harus lengkap yang jadi pertimbangan penerbit adalah buku ini laku atau tidak penerbit untung atau rugi. Kalau penerbit merasa kira-kira dibeli oleh pembaca maka penerbit akan menerbitkan buku kita. Penerbit mayor/besar misalnya: Gramedia, Gajahmada. Penerbit indie/sendiri itu kita cetak sendiri atau penerbit kecil secara kerjasama bareng-bareng penerbit untuk biaya tergantung kesepakan bersama.

3.  Pertanyaan: Assalamu'alaikum wr.wb.  Samsul Huda Tapin Untuk promosi buku melalui media online apakah poin penting saja yang ditampilkan atau semua di share apakah tidak rawan dicopy karya kita? Jawaban: untuk promosi buku sebaiknya ditampilkan poin-poin yang penting saja misalnya screenshot atau quote-quote penting yang kita tampilkan untuk menarik pembaca yang akan menjadi audien kita.

Pada sesi penutupan Pak Akbar Zainuddin, MM.,MNE memberikan masukan kepada peserta KBMN 29 tulislah karya buku sesuai dengan kebutuhan audien atau konsumen yang menjadi tujuan kita agar buku tersebut tidak sekedar diterbitkan dan menjadi pajangan akan tetapi bisa dinikmati masyarakat luas.

Alhamdulillah, Masya Allah materi malam ini sangat bermanfaat dan menginspirasi. Terimakasih Tim Solid Om Jay khususnya Pak Muliadi sebagai moderator dan narasumber Pak Akbar Zainuddin, MM.,MNE. Jazakumullohu khoir. Semoga tulisan ini juga bermanfaat bagi penulisnya dan pembaca tentunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar