Resume keduabelas (14) yang ditulis Suharyadi (Peserta
KBMN 29)
Moderator: Lely Suryani, S.Pd. SD.
Narasumber: Musiin, M.Pd
Alhamdulillah, kepada Allah Sang
Maha Perkasa, segala puji dan syukur. Malam ini, peserta KBMN 29 telah memasuki
tema materi ke-14, tidak terasa, sudah mendekati setengah
perjalanan KBMN Gelombang 29, dari 30 pertemuan ditambah opening dan closing. Moderator
malam ini adalah Bu Lely Suryani. Sedangkan Narasumber yang luar biasa, Bu Musiin
di mana Beliau biasa dipanggil Bu Iin. Bu Iin lahir di Kota Tahu Takwa Kediri
dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris yang mendapat tugas tambahan sebagai
Kepala Sekolah di SMPN 3 Grogol. Bu Iin juga ternyata alumni KBMN di angkatan
8. Tema yang disampaikan Bu Musiin adalah " Konsep Buku Nonfiksi".
Menulis bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Menulis adalah
keterampilan produktif yang membutuhkan modal. Di antara modalnya adalah banyak
membaca dan mengamati fenomena yang ada. Sebelum menulis buku, seorang penulis
harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis. Beberapa alasan seseorang
ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di
toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
Buku nonfiksi merupakan buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan.
Isi dari buku nonfiksi adalah informasi, pengetahuan, atau wawasan. Tujuan
penulisan buku nonfiksi ialah menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari
informasi yang sudah ada. Ciri buku nonfiksi adalah:
1. Menggunakan bahasa yang formal.
2. Makna yang disampaikan adalah makna denotasi atau
sesungguhnya.
3. Ditulis berdasarkan fakta.
4. Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular.
5. Meghasilkan temuan baru dan menyempurnakan ide temuan
lama.
6. Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual
dari data yang disajikan dalam tulisannya.
Jenis Buku Nonfiksi ada 2 yaitu buku nonfiksi murni dan buku nonfiksi
kreatif. Buku
nonfiksi murni adalah buku yang berisi kumpulan data otentik yang dikembangkan
menjadi sebuah buku. Data-data tersebut berasal dari teori, wawancara penulis,
observasi, angket dan bukti lainnya. Contoh buku nonfiksi murni biasanya kita
temukan pada skripsi, disertasi,
artikel, feature, dll. Sedangkan buku nonfiksi kreatif adalah buku yang
berisi data-data otentik yang kemudian dikembangkan dengan bumbu-bumbu kreatif
dari pengarang.Contoh buku nonfiksi kreatif adalah
1. Biografi
2. Autobiografi
3. Memoar
4. Buku Motivasi, pengembangan diri/psikologi
5. Buku panduan/manual
6. Buku pelajaran/buku teks/pendamping
7. Encyclopedia/kamus
8. Buku catatan perjalanan.
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari
mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit). Contoh: Buku Pelajaran.
2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.Contoh:
Buku Panduan.
3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau
butir per butir. Pola ini diterapkan
pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini
antarbab setara).
Proses penulisan buku terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Langkah Pertama, Pratulis
1. Menentukan tema
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Contoh tema dari buku
nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Untuk melanjutkan dari
tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai
hal, contohnya pengalaman pribadi atau orang lain, berita di media massa, Status
Facebook/ Twitter/ Whatsapp/ Instagram, Imajinasi, mengamati lingkungan, perenungan
atau pun membaca buku.
Anotomi buku sangat penting untuk mendapatkan sertikat sebagai penulis, hal
ini juga akan ditanyakan oleh asesor. Anotomi Buku Nonfiksi adalah
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang
berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis
Langkah kedua adalah Menulis Draf
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada
bagaimana ide dituliskan.
Di langkah kedua
ini, kita sebagai penulis adalah menulis, menulis, dan menulis. Dalam menulis
draf, kita tidak perlu terlalu idealis harus sempurna.
Langkah ketiga,Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.
Ketika langkah
kedua terlewati, kita bisa memeriksa kembali tulisan mulai dari awal sampai
akhir.
Langkah keempat, Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma
Di langkah keempat
ini, penulis bisa melibatkan orang lain untuk menyunting tulisannya.
Langkah kelima, terakhir adalah
menerbitkan buku nonfiksi setelah selesai menyunting naskah.
Alhamdulillah terima kasih Bu Iin dan Bu Lely Suryani. Semoga tulisan ini
juga bermanfaat bagi penulisnya dan pembaca tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar