Laman

Jumat, 21 Juli 2023

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Resume keduabelas (12) yang ditulis Suharyadi (Peserta KBMN 29)

Moderator: Sim Chung Wei, SP.

Narasumber: Susanto, S.Pd

Alhamdulillah,  segala puji dan syukur, kepada Allah Sang Maha Perkasa. Malam ini, peserta KBMN 29 telah memasuki tema materi ke-12. Moderator malam ini adalah Pak Sim Chung Wei di BM ini, biasa dipanggil Koko Sim. Koko Sim saat ini mengajar di SD Saint Peter School, Jakarta Utara. Koko Sim merupakan alumni KBMN 26. Sedangkan Narasumber yang luar biasa, Pak Susanto, S.Pd dengan nama panggilan PakDSus. Lahir di Desa Gombong, Kebumen tahun 1971. PakDSus adalah guru SDN Mardiharjo, Kec. Purwodadi, Kab. Musi Rawas, Sumatera Selatan. Beliau juga alumni KBMN yaitu angkatan 15. Tema yang disampaikan PakDSus adalah "proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan".

Definisi Proofreading

Proofreading adalah teknik membaca ulang tulisan sebelum diterbitkan dengan tujuan untuk mengoreksi tulisan sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya kesalahan.

Empat kesalahan yang umumnya dapat dikoreksi melalui proofreading

1.    Kesalahan dalam pengetikan atau ejaan, typo atau saltik,

2.    Penggunaan tanda baca dalam tulisan,

3.    Konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah,

4.    Logika dari sebuah tulisan, artinya kalimat tidak menimbulkan penafsiran yang lain.

Kesalahan pengetikan atau saltik (typo) kerap kali dilakukan seorang penulis baik dalam menulis sebuah tulisan atau pesan. Ada empat jenis kesalahan pengetikan atau typo, diantaranya:

1.    Typo insidental, merupakan kesalahan dalam mengetik yang dapat dilakukan dengan memperbaiki tulisan.

2.    Typo individual, merupakan kesalahan pengetikan yang bersifat pribadi misal kesalahan pengetikan pada saat menulis "buku" pada awal kalimat biasanya ditulis "Buku".

3.    Typo automatical, merupakan kesalahan pengetikan karena koreksi otomatis dari suatu aplikasi, misal "bisa" menjadi "bias" atau "sosial" menjadi "social".

4.    Typo konseptual, bukan kesalahan dalam pengetikan namun kesalahan dalam konsep misal "karier" harusnya karis, tanda titik sesuadah tanda seru atau tanda tanya.

Tidak perlu khawatir jika terdapat kesalahan dalam pengetikan. Cara memperbaiknya menurut PakDSus jika kita melakukan kesalahan ketik yakni dengan melihat kembali pengunaan ejaan sesuai dengan ejaaan yang disempurnakan (EYD) misal penggunaan huruf, penulisan kata, penggunaan tanda baca, dan penulisan unsur serapan.

Alasan Penting Dilakukan Proofreading

Proofreading atau mengoreksi tulisan perlu kita lakukan, karena terkadang seorang penulis mengalami kesulitan dalam menemukan kesalahan atau merasa tulisannya sudah benar dan layak untuk diterbitkan. Oleh karena itu, proofreading perlu dilakukan setelah selesai menulis, jangan melakukan proofreading saat menulis atau sebelum tulisan selesai. Proofreading atau mengoreksi tulisan dapat dilakukan oleh penulis atau orang lain yang lebih profesional (proofreader)

Empat langkah dalam melakukan proofreading sendiri (self editing)

1.    Menetralkan perasaan terhadap penulisan sendiri, dengan cara mendiamkan naskah beberapa waktu.

2.    Baca terlebih dahulu semua naskah yng sudah ditulis, sebelum mengeditnya.

3.    Periksa kembali kesalahan dalam pengetikan (typo), penggunaan EYD, struktur, dan kelogisan.

4.    Membaca nyaring (bersuara) agar lebih enak dibaca.

Alhamdulillah terima PakDSus dan Koko Sim. Semoga tulisan ini juga bermanfaat bagi penulisnya dan pembaca tentunya.


 

2 komentar: