Terlepas dari pro dan kontra terhadap
penerapan kurikulum 2013, 14 mahasiswa program profesi guru (PPG) pasca SM-3T
jurusan kimia Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dilibatkan dalam sosialisasi
implementasi kurikulum 2013 yang diselenggarakan oleh musyawarah Guru mata Pelajaran (MGMP) Kimia Kota Bandung bekerjasama
dengan dinas pendidikan kota Bandung. Agenda ini diselenggarakan di SMA Negeri
12 Bandung. Kegiatan ini diselenggarakan sejak tanggal 25 – 27 Juli 2013.
Kegiatan yang dihadiri sekitar 153 guru Kimia se-Kota Bandung ini menghadirkan
para guru inti sebagai pembicara. Drs. Agus Hermawan, M.Pd., salah satu guru
inti untuk mata pelajaran Kimia mengawali kegiatan dengan memberikan pertanyaan
tentang kesan para guru terhadap kurikulum 2013. Pada awalnya, kebanyakan guru
kaget dan masih bingung dengan penerapan kurikulum 2013, terutama mengenai
peminatan, lintas minat dan beban belajar siswa.
Kegiatan selama tiga
hari tersebut berupa pembekalan materi berkaitan dengan kurikulum 2013 dan
workshop pembuatan perangkat pembelajaran. Pada sesi pembekalan materi, guru
kimia dibekali materi tentang Kebijakan Dinas Pendidikan Kota Bandung,
Rasionalisasi Kurikulum 2013, Peminatan, Elemen Perubahan Kurikulum (SKL,
Standar Proses, Standar Isi, Standar Penilaian), Pembelajaran Scientific, Model-Model
Pembelajaran (Problem Based Learning, DC, BP), dan Penilaian Autentik.
Selain mendengarkan
pemaparan para guru inti, para guru Kimia juga dilibatkan dalam workshop
pembuatan berbagai perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum
2013. Sebanyak 14 orang mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Kimia UPI Pasca
Sarjana Mendidik di Daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) juga ikut
dilibatkan dalam kegiatan ini. Mereka dipecah ke dalam lima kelas bersama para
guru kimia senior untuk menyusun berbagai perangkat pembelajaran seperti
silabus, Linearisasi kompetensi inti-kompetensi dasar (KI-KD), rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan media pembelajaran kimia. Kemudian
masing-masing dari perwakilan kelas tersebut mempresentasikan hasil diskusinya
di depan 152 guru kimia lainnya untuk sama-sama memberikan masukan.
Drs. H. Yudi Slamet,
M.P.Kim selaku Ketua MGMP Kimia Kota Bandung ditemui seusai acara sosialisasi
kurikulum menyampaikan bahwa latar belakang diadakannya acara ini karena pada
awalnya Dinas Pendidikan Kota Bandung hanya menunjuk 17 SMA negeri dan 4 SMA
swasta sebagai sekolah sasaran pelaksanaan kurikulum 2013. Namun kemudian, ada
kebijakan baru dari dinas pendidikan kota Bandung bahwa seluruh Sekolah
Menengah Atas dan yang sederajat di Kota Bandung tahun ini wajib menggunakan
kurikulum 2013. Oleh karena itu, perlu diadakan sosialisasi kurikulum oleh masing-masing
MGMP Kota Bandung. MGMP Kimia Kota Bandung optimis dapat melaksanakan kurikulum
2013 ini dengan baik karena banyak guru Kimia di Kota Bandung yang menjadi Tim
Pengembang Kurikulum (TPK) tingkat kota, bahkan ada yang menjadi TPK tingkat
provinsi dan nasional.
Mahasiswa PPG Kimia
Pasca SM-3T UPI yang pernah bertugas di daerah 3T agak pesimis dengan
pemberlakuan kurikulum 2013 ini di seluruh Indonesia. Pasalnya, kebanyakan
sekolah di daerah 3T sangat minim fasilitas. Kurikulum 2013 yang
menitikberatkan pada student
centered agaknya kurang cocok diterapkan di daerah 3T karena sumber belajar
yang paling mungkin di daerah 3T hanyalah guru dan alam, tidak ada listrik juga
tidak ada sinyal. Namun, Pak Yudi Slamet memotivasi para mahasiswa PPG agar
lebih kreatif dan tidak menyerah dengan keadaan.
Sumber:
Sumber: