Bandung, UPI
Prosesi Wisuda Gelombang I Universitas Pendidikan Indonesia menjadi istimewa dengan hadirnya Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan, Lc. Prosesi yang dilaksanakan di Gedung Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung itu dihadiri oleh 2.174 wisudawan, keluarganya, dosen dan para guru besar UPI.
Dalam kesempatan tersebut Ahmad Heryawan menyampaikan rasa bangganya karena bisa hadir di upacara Wisudawa Gelombang I di Tahun 2013. Menurutnya UPI adalah kampus yang mengeluarkan lulusan tenaga pendidikan terbesar dan terbaik di Indonesia. Hal ini pula yang melandasi prioritas kehadirannya pada upacara wisuda UPI ditengah kesibukannya mengelola propinsi Jawa Barat.
Menurutnya, kebanggaan dan harapan hebatnya pada suatu bangsa ditentukan oleh sumber daya manusia, dan sumber daya alam. Oleh karenanya perlu adanya pemanfaatan secara optimal, dan hal tersebut tidak mungkin dilakukan apabila mendapatkan sumber daya manusia yang unggul tanpa disertai adanya proses pendidikan. Perlu adanya fokus terhadap pembangunan sumber daya manusia di masa depan.
Diungkapakan ia, suatu hal yang mengkhawatirkan bila sumber daya alam tidak bisa dikelola dengan baik karena tidak adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Jangan sampai negara indonesia memiliki “Curse Disease,” atau penyakit kutukan sampai negara Indonesia yang memiliki anugrah sumber daya alam yang kaya raya, karena tidak memiliki sumber daya manusia yang berkualitas menjadi negara yang miskin ditengah limpahan kekayaan alamnya.
“Kita harus bersiap menghasilkan sumber daya manusia yang unggul di negeri ini. Ciptakan manusia unggul dan tangguh di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tentunya keunggulan dan ketangguhannya harus disertai sentuhan halus, kasih sayang yang dimunculkan oleh para guru sebagai manusia pembentuk sumber daya manusia di masa depan. Menurut saya harus ada penghargaan yang diberikan kepada guru yang menentukan hebatnya suatu bangsa. Menyinggung eksistensi UPI di sinilah gudangnya manusia yang akan harumkan bangsa Indonesia.” ujarnya.
Ia pun memaparkan bahwa tolok ukur keberhasilan pendidikan pertama adalah beraninya orang untuk hidup di wilayah lain. Hal tersebut menunjukkan rasa percaya diri yang disertai pengetahuan yang cukup. Kedua perlunya perhatian terhadap hardware atau perangkat keras pendidikan, dimana sarana dan prasarana yang harus dilengkapi untuk anak didik kita. Ketiga software atau perangkat lunak berupa kurikulum yang merupakan arah pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal akan tetapi memiliki religiusitas dan karakternya. Memang saat ini kurikulum memang masih terdapat catatan untuk diperbaiki. Namun tujuan akhir dari kurikulum adalah mencetak generasi terdidik, sehat, mampu berdaya saing, dan takwa. Pada intinya adalah pembangunan sumber daya manusia lahir batin. Keempat adalah adanya brainware dari keluarga, guru, komunitas, yang hadir dengan sepenuh cinta. Brainware itu berupaya memotivasi siswa didik agar menjadi yang terbaik, dan mendorong agar mampu menemukan jati diri dan potensi diri mereka masing-masing.
“Allah memberikan semua orang proporsi yang proporsional yang berbeda-beda. Tugas kita semua agar mampu memberikan arahan dan bimbingan agar seluruh anak bangsa memperoleh bahan ajar dalam membentuk sumber daya manusia yang seutuhnya dengan memberikan perlakuan dengan cinta kasih. Selamat atas atas peraihan sarjana dan pelaksanaan wisuda anda semua di hari ini,” imbuh Gubernur dipenghujung paparannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar