Resume ke-22 yang
ditulis Suharyadi (Peserta KBMN 29)
Moderator: Sigid Purwo
Nugroho, SH
Narasumber: Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd
Alhamdulillah, kepada Allah Sang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang dipanjatkan puji dan syukur. Hari ini Alhamdulillah
telah sampai pada pertemuan ke-22 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN)
angkatan 29. Pada kegiatan malam hari
ini dimoderatori Bapak Sigid Purwo Nugroho, SH. dan Narasumber Ibu Dr.
Mudafiatun Isriyah, M.Pd. Tema malam ini sangat erat dengan keseharian para
guru sehingga menarik untuk diikuti yaitu
“Menulis
Buku Ajar”.
Narasumber pertemuan malam ini, Dr. Mudafiatun Isriyah, SP.d., M.Pd
dilahirkan di Lumajang, 21 April 1969. Riwayat Pendidikan Beliau adalah SD
Negeri 1 Wonorejo Lumajang, SMP N 1 Lumajang, SMA Negeri 1 Tempeh Lumajang,
Perguruan Tinggi: S1 PAI UMM Malang , S1 BK UNIPAR Jember, S2 PAUD UNESA
Surabaya, S3 BK UM Malang.
Siapa sebenarnya yang paling mengetahui
karakter siswa kita? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Tentu saja kita
sendiri sebagai gurunya. Lantas mengapa buku ajar yang kita miliki kebanyakan
dibuat oleh pihak lain bukan kita sebagai gurunya sendiri. Saatnya kita
bergerak, melangkah lebih berani untuk membuat buku ajar untuk anak didik yang
kita sayangi.
Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, SP.d., M.Pd mengatakan bahwa Guru saat ini
berhadapan dengan siswa yang umumnya melek teknologi, kita mungkin kalah dalam
hal pemanfaatan teknologi dibandingkan siswa kita, sehingga kita harus bisa
mengimbangi kebutuhan siswa agar mereka mau menerima materi kita dan mereka
tidak jenuh sehingga informasi dari kita tersampaikan dengan baik. Buku Bu
Mudafiatun rata-rata adalah buku ajar, karena Beliau mengajar di perguruan
tinggi maka membuat buku untuk mahasiswa. Latar belakang pendidikannya bimbingan
dan konseling BK sehingga buku yang Beliau buat kebanyakan mengangkat tema mata
kuliah BK.
Bahan Ajar
VS Buku Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat
berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis. Bahan Ajar ada 2 yaitu:
a. Cetak: Buku Teks, Buku Referensi, dan Monograf, Bahan
Ajar Mandiri/ Modul.
b. Bahan Ajar non-Cetak: e-learning, Slide, Video / TV, Audio
/ Radio.
Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun
secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan
mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001).
Pentingnya Bahan Ajar dalam Pembelajaran
a. Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar.
b. Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi
pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas,
digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001)
c. Guru/Dosen memiliki lebih banyak waktu untuk memberi
bimbingan kepada siswa/mahasiswa;
d. Siswa/Mahasiswa dapat belajar sekalipun tidak ada
guru/dosen;
e. Siswa/Mahasiswa dapat belajar kapan dan di mana saja;
f. Siswa/Mahasiswa tidak terlalu tergantung kepada dosen
sebagai satu-satunya sumber informasi.
g. Siswa/Mahasiswa bisa belajar dengan kecepatan
masing-masing sesuai dengan potensi
Keuntungan buku ajar bagi guru/dosen antara
lain:
a. Promosi & Kenaikan
Pangkat
b. Mendapatkan insentif
c. Finansial-Royalti
d. Eksistensi diri
e. Media Ekspresi
f. Branding Personal dan Institusi
g. Penguatan Keilmuan; dll. Eksistensi diri
h. Media Ekspresi
Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan buku/bahan
ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi
pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
a. Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi
pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebagai contoh, jika
kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta maka materi
pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta atau hafalan.
b. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi
dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus
diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa adalah pengoperasian bilangan yang meliputi penambahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus
meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
c. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan
hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang
diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.
Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan
tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Hal Penting dalam Membuat Buku Ajar
1. Tentukan Tujuan dan Sasaran: Pahami tujuan dan sasaran
dari buku ajar yang ingin di buat. Apakah buku ini akan digunakan untuk
mengajar mata pelajaran tertentu, mengajarkan keterampilan khusus, atau
mendukung metode pembelajaran tertentu.
2. Riset dan Konten: Kumpulkan materi pelajaran yang akan
dimasukkan ke dalam buku ajar. Ini dapat berupa teks, ilustrasi, grafik,
contoh, latihan, dan lain sebagainya. Pastikan konten yang disertakan akurat,
relevan, dan sesuai dengan kurikulum atau standar yang berlaku.
3. Struktur dan Penyusunan: Rencanakan struktur buku ajar.
Bagi konten menjadi bab atau bagian yang terorganisir dengan baik.
Pertimbangkan konsep yang disajikan. Menurut Prof Eko tulisan mengandung prose
5W 1 H.
4. Desain dan Tata Letak: Pertimbangkan desain visual buku
ajar. Biasanya ini diserahkan pd penerbit ya.
5. Gaya Penulisan: Pilih gaya penulisan yang sesuai dengan
target audiens. Gunakan bahasa yang jelas, lugas, dan mudah dipahami. Hindari
penggunaan istilah yang terlalu teknis jika buku ajar ditujukan untuk guru dan
siswa dari berbagai latar belakang.
6. Mulai menulis: Dengan melibatkan guru yang lain, bisa
diskusi, studi kasus, atau latihan praktis untuk mengaplikasikan konsep yang
diajarkan.
7. Review dan Uji Coba: Sebelum menerbitkan buku, mintalah
umpan balik dari rekan guru atau ahli pendidikan. Uji coba buku di kelas atau
dalam kelompok fokus untuk mengidentifikasi potensi perbaikan.
8. Legalitas: Uji Plagiasi, memiliki izin atau lisensi yang
diperlukan untuk menggunakan materi sendiri. Ini termasuk gambar, ilustrasi,
kutipan, dan lain-lain.
9. Penerbitan:Pilih opsi penerbitan ingin menerbitkan buku dalam bentuk cetak
atau digital. di sini sdh ada beberapa penerbit spt OASE.
10.
Media
Pendukung (Opsional): Buku ajar modern juga dapat didukung oleh media online,
seperti situs web pendukung, video pembelajaran, atau platform pembelajaran
digital. Ini dapat meningkatkan daya tarik dan keterlibatan pengguna.
Pada sesi penutupan Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd memberikan beberapa
motivasi yang Beliau sadur dari tulisan orang untuk diambil manfaatnya:
1. A Wan Bong:
Ketika para amatir dan penulis pemula menunggu mood untuk bisa menulis,
para penulis profesional tetap menulis dalam kondisi apa pun suasana hati
mereka. Mood atau tidak, profesional akan tetap menulis. Seorang penulis tidak
mengandalkan apa yang ada di sekitarnya. Mereka senantiasa menulis, bahkan di
saat krisis pun terjadi. Maka dari itu, menulis adalah cara terbaik untuk
mengungkapkan setiap perasaannya terjadi.
2. Mike Murdock:
Kamu tidak akan pernah bisa mengubah hidupmu sampai berhasil mengubah
sesuatu yang kamu lakukan setiap hari. Jangan menganggap remeh pada sesuatu yang
dianggap kecil, karena suatu saat nanti akan berubah jadi nilai yang besar.
Sama seperti yang kamu lakukan hari ini. Menulis pelan-pelan hingga terus
belajar dan melakukannya setiap hari, sampai tak sadar dapat mengubah hidupmu
menjadi lebih baik
3. Roger Von Oech:
Kebanyakan orang menganggap bahwa kesuksesan dan kegagalan sebagai dua hal
yang berlawanan, tetapi tidakkah mereka tahu bahwa keduanya adalah produk dari
sebuah proses yang sama. Semua keinginan butuh proses untuk mencapainya. Di
dalam proses tersebut pun kamu pasti akan menemukan kegagalan dan keberhasilan.
Kalau gagal, artinya kamu sedang berproses agar lebih banyak belajar lagi.
Sedangkan kesuksesan pun sama merupakan proses kamu untuk bisa belajar cara
mempertahankannya
4. Anonim
Perjalanan ribuan kilometer selalu dimulai dari satu langkah kecil.
mulailah dari langkah kecil kita.
Masya Allah, materi yang sangat bermanfaat dan menginspirari pada malam
ini. Terima kasih Tim Solid Om Jay khususnya Narasumber Ibu Dr. Mudafiatun
Isriyah, M.Pd. dan Pak Sigid Purwo Nugroho, SH sebagai moderator. Jazakumullohu
Ahsanal Jaza’. Alhamdulillah, Semoga tulisan ini juga bermanfaat bagi
penulisnya dan pembaca tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar