Allah Tujuan Hidup Qita

Allah Tujuan Hidup Qita
Belajar dan Tawakal

Sabtu, 30 Juli 2011

"KHUTBAH RASULULLAH SAW MENJELANG RAMADHAN"


 "KHUTBAH RASULULLAH SAW MENJELANG RAMADHAN"
N W created the doc:
Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian bulan ALLAH yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan yang paling mulia di sisi ALLAH. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama, malam-malam di bulan Ramadhan adalah malam-malam yang paling utama, jam demi jamnya adalah jam yang paling utama.


Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tetamu ALLAH dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan do’a-do’amu diijabah. Bermohonlan kepada ALLAH, Rabbmu dengan hati yang tulus dan suci agar ALLAH membimbingmu untuk melakukan shaum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan ALLAH pada bulan yang agung ini.


Kenanglah rasa lapar & hausmu sebagaimana kelaparan dan kehausan pada hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakan orangtuamu. Sayangilah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraan. Jaga lidahmu. Tahan pandangan dari apa yang tidak halal kamu memandangnya. Dan tahan pula pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya kamu akan dikasihi oleh manusia.


Bertaubatlah kepada ALLAH dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk untuk berdo’a di waktu shalatmu. Karena saat itulah saat yang paling utama ketika Allah Azza Wajalla memandang hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia menjawab ketikamereka menyeru-Nya. Dia menyambut ketika mereka memanggil-Nya. Dan Dia mengabulkan ketika mereka bermunajat kepada-Nya.


Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-pungungmu berat karena beban dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah, Allah SWT bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang bersujud, tidak mengancam meeka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul‘alamiin.


Wahai manusia! Barang siapa diantaramu memberi makan untuk berbuka kepada kaum mukmin yang melaksanakan shaum di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. Para sahabat bertanya, “Kami semua tidak akan mampu berbuat demikian.” Lalu Rasulullah melanjutkan khotbahnya, “Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan sebiji kurma. Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan setitik air.”


Wahai manusia! Barang siapa yang membaguskan akhlaqnya di bulan ini, dia akan berhasil melewati shirothol mustaqim, pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya dan membantunya di bulan ini, maka Allah akan meringankan pemeriksaannya di hari kiamat.


Barang siapa yang menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murkanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa yang memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya di hari ia berjumpa dengan-Nya, dan barang siapa yang menyambungkan tali silaturahmi di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Dan barang siapa yang memutuskan tali silaturahmi di bulan ini, Allah akan memutuskan dia dari rahmat-Nya.


Siapa yang melakukan sholat sunnah di bulan ramadhan, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barang siapa yang melakukan sholat fardhu, baginya ganjaran seperti 70 shoalt fardhu di bulan yang lain.

Barang siapa yangmemperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memeratkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barang siapa yang pada bulan ini membaca satu ayat al-Qur’an, ganjarannya sama dengan menkhatamkan Al-Qur’an di bulan-bulan yang lain.


Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmua agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup maka mohonkanlah kepada Rabbmu agar tidak akan pernah dibukakan untukmu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar mereka tidak pernah lagi menguasaimu.

Lalu Amirul mukminin Ali bin Abu Thalib berdiri dan berkata, “Ya Rasulullha, amal apa yang palingn utama di bulan ini?” Rasul yang mulia menjawab, “Ya abul Hasan, amal yang paling mulia di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah SWT.”

Wallahu’alam bisshowab.

Menyambut Ramadhan

Bismillah... Alhamdulillah...
Dua hari lagi Qt telah sampai di bulan Ramadhan, semoga kita bisa bertemu dengan Ramadhan tahun ini.
Semoga Qt juga bisa melakukan yang terbaik di dalamnya. Mohon maaf jika tulisan2 yang ada selam ini terdapat kesalahan begitu pun penulisnya. Mudah2n blog ini dari waktu ke waktu memberikan manfaatnya.
SEMANGAT.... ^_^

Jumat, 22 Juli 2011

Tujuan Mentoring KeIslaman

Tujuan Mentoring KeIslaman

  1.  Saling mencintai di jalan Allah
  2. Membentuk mukmin yang mukhlis
  3. Memahami agama dengan baik, tidak mendebatkan masalah cabang
  4. Sadar akan peristiwa yang berkembang
  5. Mengarahkan potensi dll

Rabu, 13 Juli 2011

Bekal dalam Menghadapi Beban

Bekal dalam Menghadapi Cobaan
  1. Sholat: Rasulullah minimal sholat 40 rakaat/hari
  2. Do'a: Merupakan senjata seorang Muslim dan Mukmin. Contohnya pada perang Badar, walau pun dengan jumlah yang jauh lebih sedikit mampu mengalahkan jumlah yang besar.
  3. Dzikrullah: Akan memberikan ketenangan hati. Rasulullah banyak beristighfara walau pun  sudah di ma'sum dari dosa. 
  4. Shaum: sebagai bekal dan kekuatan.
  5. Taqwa: Sebaik-baik bekal. Ibnu Taimiyyah menjadikan penjara sebagai tempat rekreasi.
  6. Tekad yang Kuat.
SEMOGA KITA BISA MEMIKUL COBAAN APAPUN....

Menuju Jama’atul Muslilmin

Resume Buku “ Menuju Jama’atul Muslilmin”
by (SUHARYADI)
RAMBU-RAMBU SIRAH NABI SAW DALAM MENEGAKKAN JAMA’AH
1. Menyebarkan Prinsip-Prinsip Da’wah
1.1. Jalan Penyebaran
a.  Kontak pribadi
Cara ini oleh para ahli sirah Rasulullah saw disebut “tahapan sirriyah dalam da’wah”. Dalam tahap ini Rasulullah saw mendatangi secara pribadi kerabat dan teman-teman dekatnya yang dapat dipercaya untuk menjaga apa yang disampaikannya.
b.  Kontak umum
Cara ini oleh para ahli sirah disebut “tahapan da’wah terang-terangan”. Dalam tahap ini Rasulullah saw menggunakan beberapa sarana, diantaranya:
(1)   Mengumpulkan manusia dalam suatu jamuan makan dirumahnya
(2)   Mengumpulkan manusia diberbagai tempat, contoh di bukit Shafa
(3)   Pergi ketempat-tempat pertemuan manusia dan menyampaikan da’wah Allah kepada mereka
(4)   Pergi ke berbagai negara untuk menyampaikan da’wah
(5)   Mengirim surat kepada para kepala suku dan raja
2. Pembentukan Da’wah
Orang-orang yang berhenti pada rambu pertama dan tidak mau beralih pada rambu kedua adalah orang-orang yang berda’wah tidak sesuai dengan manhaj Rasulullah saw. Sasaran pada rambu kedua ini ialah mengubah akal yang jahiliyah kepada ilmu, hikmah dan ma’rifah, dan mengubah moral dan perilakunya dari kesesatan kepada kesucian.
2.1. Sisi Penataan
a.  Takwin dalam tahapan sirriyah
Takwin dalam keadaan ini Rasulullah saw membagi orang-orang yang telah menerima da’wahnya dalam beberapa kelompok kecil.
b.  Takwin dalam tahapan ‘alaniyah
Dalam tahapan ini takwin yang dilakukan Rasulullah antara lain
(1)   Membuat beberapa halaqah besar
(2)   Mengadakan perjalanan (rihlah) jama’iyah tertentu, dalam hal ini hijrah ke Habasya dan Madinah
(3)   Mengkondisikan situasi umum terhadap da’wah melalui khutbah-khutbah dan ceramah-ceramah umum.
c.  Takwin dalam keadaan keduanya
(1)   Dilakukan secara terang-terangan oleh tokoh-tokoh Quraisy, seperti Abu Bakar ra.
(2)   Dilakukan secara sirriyah oleh kelompok kaum muslimin yang lemah dan tidak memiliki dukungan kekuatan.
3. Konfrontasi Bersenjata Terhadap Musuh Da’wah
3.1. Momentum Konforntasi
Penentuan titik tolak konforntasi sepenuhnya wewenang pimpinan tertinggi jama’ah. Dan untuk mementukan titik tolak konfrontasi itu ada beberapa pengarahan
a.  Independensi tempat
Dalam hal ini jama’ah harus mengusai ekonomi, keamanan jalur komunikasi dan sarana pertahanan yang memadai. Selain itu jama’ah harus mempunyai basis geografis yang jelas. Ini penting sebagai pusat pertahanan dan pusat pembinaan.
b.  Jumlah yang memadai
Maksudnya anggota jama’ah hendaknya mencapai jumlah atau persentasi tertentu dibandingkan kekuatan musuh.
4. Sirriyah dalam Kerja Membina Jama’ah
Sirriyah adalah suatu prinsip yang sangat penting dalam gerakan pembinaan jama’ah, terutama pada tahap-tahap pertama, agar tidak diberangus dalam usia dini. Sirriyah hanya pada penataan (tanzhim) saja, bukan menyangkut pemikiran atau nilai-nilai Islam yang dikemukakan. Setiap individu dalam kerja sirri ini tidak boleh mengetahui tugas anggota yang lain, tetapi harus mengetahui tugas pribadinya.
5. Bersabar atas Gangguan Musuh
Sikap sabar ini tercermin dalm seluruh keadaan umat Islam di Mekkah sebelum hijrah.
6. Menghindari Medan Petempuran
Menjauhi konfrontasi pada tahap takwin adalah sikap yang diwajibkan Islam dan dituntut oleh jama’ah pada tahapan masih awal, karena ini juga merupakan upaya perlindungan bagi pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT.