Allah Tujuan Hidup Qita

Allah Tujuan Hidup Qita
Belajar dan Tawakal

Senin, 28 Agustus 2023

BLOG SEBAGAI MEDIA DOKUMENTASI REFLEKSI DIRI SISWA

Resume ke-28 yang ditulis Suharyadi (Peserta KBMN 29)

Moderator: Purbaniasita Kusumaning Sedyo, S.Pd

Narasumber: Bambang Purwanto, S.Kom., Gr.

Alhamdulillah,  puji dan syukur kepada Allah Sang Maha Kuasa yang telah mengizinkan Kami, peserta Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) 29 telah sampai pada pertemuan ke-28.  Masya Allah, tidak terasa mendekati akhir perjalanan diklat menulis ini. Pada kegiatan malam hari ini dibersamai oleh moderator yang bernama Ibu Purbaniasita Kusumaning Sedyo, S.Pd yang biasa dipanggil Mba Sita dan narasumber Bapak Bambang Purwanto, S.Kom., Gr., CPS yang biasa dipanggil Mr. Bams. Beliau lahir di Bandung, 6 April 1974 dan merupakan seorang guru TIK, pegiat literasi, pendongeng, blogger, MC dan aktivis masyarakat. Tema menarik yang Beliau sampaikan dan dapat diadopsi oleh seorang pendidik yaitu “Blog Sebagai Media Dokumentasi Refleksi Diri Siswa”.

Menurut Mr. Bams, materi malam ini sedikit berbeda dengan materi-materi sebelumnya. Hal yang manarik justru Kami yang berada di kelas ini tentunya dapat menjadikan blog sebagai media untuk mendokumentasikan tulisan atau perjalanan hidup kita sebagai seorang guru. Blog yang kita gunakan sesungguhnya dapat membantu dalam proses pembelajaran. Profesi guru yang kita emban ini adalah profesi utama yang sangat mulia. Blog bisa diisi dengan materi yang kita ajarkan kepada siswa kita di kelas.

Dalam kelas malam ini, Mr. Bams mencontohkan blog yang Beliau buat yaitu penamrbams.id. Beliau mengatakan, jika Kami membuka menggunakan laptop atau komputer maka tampilannya seperti gambar di bawah ini.

Beliau dengan rendah hati memohon maaf jika ada iklannya karena tak menyangka pada malam ini kalau iklannya tentang umroh. Beliau mendo’akan Kami “Semoga yang belum umroh bisa segera melaksanakan umroh”. Kami menjawab, aamiin. Menurut Mr. Bams, sebelum menjadi website seperti sekarang penamrbams.id merupakan blog yang bernama bepenamrbams.wordpress.com. Dalam suasana Covid-19, tanggal 27 April 2020 maka lahirlah www.penamrbams.id.

Mr. Bams merasa senang bisa melahirkan sebuah website, walau pun harus membayar sekitar 800ribu, kini sudah 1 juta per tahun biaya operasionalnya. Bagi kita yang memiliki hobi menulis memang sangat pas bila memiliki blog atau website. Kita sangatlah leluasa mau menyimpan tulisan apapun, karena blog atau website milik sendiri. Bahkan penamrbams.id pernah membantu pelaksanaan Kelas Menulis sehingga banyak dikunjungi.

Bila gambar yang pertama di atas digeser ke bawah maka tampilannya seperti gambar yang di bawah ini.


Bila Kami melihat sebelah kanan ada ikon Informatika SMP itulah etalase bagi siswa yang Mr. Bams ajar di kelas. Lihat gambar di bawah ini.

Gambar di atas tersebut menunjukkan bahwa itulah daftar kelas yang merupakan amanah Mr. Bams dalam mengajar di SMP Taruna Bakti. SMP Taruna Bakti Bandung merupakan sekolah swasta yang banyak diminati kalangan menengah ke atas.

Refleksi Diri Siswa dapat diterapkan saat akhir pembelajaran. Setiap siswa diminta untuk menuliskan refleksi diri dapat berupa perasaan siswa dan apa saja yang didapat saat pembelajaran. Selain itu siswa bisa memberikan masukan kepada gurunya (Mr. Bams) agar bisa tampil mengajar dan melayani siswa dengan baik.

 

Beberapa contoh Pertanyaan Refleksi Diri di antaranya:

1.  Tuliskan dalam bentuk paragrap. Apa yang dipelajari hari ini? Silahkan dijelaskan.

2.  Materi apa yang masih menjadi kesulitan bagi kalian (apakah harus dijelaskan kembali)?

3.  Bagaimana perasaan kamu saat belajar bersama Mr. Bams?

4.  Adakah masukan untuk  Mr. saat pembelajaran hari ini? Kalau ada jelaskan. Mohon jelaskan dengan kalimat lengkap tidak dalam bentuk jawaban sebuah pertanyaan. Contoh : Hari ini saya ulangan bab 1. Sebelum ulangan Mr. Bams menjelaskan tujuan ulangan tidak hanya mendapatkan nilai, akan tetapi melatih kejujuran dan kepercayaan diri. Hari ini perasaan saya sangat senang belajar Mr. Bams karena sebelum dan selama ulangan berjalan dengan lancar. Masukannya kalau bisa ulangannya tidak esai semua.

Isian refleksi diri tersebut dapat diolah menggunakan excel. Setiap siswa yang mengisi akan misalnya akan mendapatkan poin 10. Poin dapat dikonversi ke Nilai. Nilai Refleksi diri saya buat kesepatan dengan anak-anak bisa menjadi Nilai Ulangan atau Nilai Tugas.

Keuntungan melaksanakan rfefleksi yaitu:

A.  Bagi Siswa yaitu:

1.  Disiplin melakukan pengisian secara rutin diakhir pembelajaran.

2.  Melatih praktik kemampuan menulis.

3.  Hasil tulisan bisa dibaca ulang.

4.  Bagi yang tidak hadir bisa mendapat gambaran proses kegiatan pembelajaran

B.  Bagi Guru yaitu:

1.  Seberapa taat siswa menulis refleksi diri, sehingga siswa disiplin untuk menulis setiap minggunya.

2.  Mendapatkan masukan dari siswa tentang pembelajaran.

3.  Memberikan kesempatan siswa untuk berpendapat atau menyampakan perasaannya.

4.  Alat ukur kedisiplinan.

Contoh : Refleksi diri kelas 7A pada tanggal 21 Agustus 2023 (salah satu siswa yang Mr. Bams ajar)

Hari ini saya belajar cara membuat folder/file. hari ini sangat seru karena saya mempelajari hal baru yang belum saya lakukan sebelumnya. saya senang bisa mempelajari hal baru ini. dan kita juga ada tugas tapi saya tidak mengerti mr bams ngomong apa karena tidak kedengeran.

Pada sesi penutup Mr. Bams megatakan, apa yang kembali kepada kita adalah sebuah amanah untuk dijalankan semakin baik. Terus belajar menjadi kunci untuk menjalani hidup ini. Lakukan semuanya dengan penuh kasih sayang. Seperti kasih sayang dari Sang Kuasa yang tak pernah berhenti. Menjaga perasaan biasa saja adalah sikap yang baik, karena segala puji hanya milik Allah.

Mari Belajar Tiada Henti Berbahagialah dan beruntunglah bagi kita semua yang memiliki profesi guru. Profesi yang sangat mulia untuk dijalankan di mana saja. Guru yang membuat anak-anak bisa belajar dari tidak bisa menjadi bisa. Dari kurang menjadi cukup. Yakinkanlah bahwa kita mengajarkan mahluk hidup yang mulia, seorang manusia bukan sebuah robot yang bisa kita perintahkan ini dan itu. Maka selayaknya kita selalu berkomunikasi kepada Sang Pengerak dari mahluk tersebut. Mengisi bathin dengan spiritualitas tinggi tak tergantikan dengan teknologi secanggih apapun. Jadilah pemilik panggung di kelas bersama anak-anak yang hebat. Anak-anak yang kelak akan memimpin negeri ini. Terbarkan kasih sayang di setiap detiknya, karena kasih sayang kita tak pernah marah dan mengeluh dengan keadaan. Kekuatan Ilahi akan menemani kita guru-guru yang mau berpikir, belajar dan mempraktikan hal-hal yang baru untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Refleksi Diri tak akan berguna bila tidak ditindaklanjuti. Semoga materi ini bisa bermafaat untuk kita semua. Hari kamis bawa palu, I miss you.

Masya Allah, materi yang sangat bermanfaat dan menginspirari pada malam ini. Terima kasih Tim Solid Om Jay khususnya Narasumber Bapak Bambang Purwanto, S.Kom., Gr. atas materi dan motivasinya dan moderator Ibu Purbaniasita Kusumaning Sedyo, S.Pd. Jazakumullohu Khoir. Semoga tulisan ini juga bermanfaat bagi Saya sebagai penulisnya dan pembaca tentunya.

Sabtu, 26 Agustus 2023

BAGAIMANA MENULIS BUKU AJAR

Resume ke-22 yang ditulis Suharyadi (Peserta KBMN 29)

Moderator: Sigid Purwo Nugroho, SH

Narasumber: Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd

Alhamdulillah,  kepada Allah Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dipanjatkan puji dan syukur. Hari ini Alhamdulillah telah sampai pada pertemuan ke-22 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) angkatan 29.  Pada kegiatan malam hari ini dimoderatori Bapak Sigid Purwo Nugroho, SH. dan Narasumber Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. Tema malam ini sangat erat dengan keseharian para guru sehingga menarik untuk diikuti yaitu  Menulis Buku Ajar”.

Narasumber pertemuan malam ini, Dr. Mudafiatun Isriyah, SP.d., M.Pd dilahirkan di Lumajang, 21 April 1969. Riwayat Pendidikan Beliau adalah SD Negeri 1 Wonorejo Lumajang, SMP N 1 Lumajang, SMA Negeri 1 Tempeh Lumajang, Perguruan Tinggi: S1 PAI UMM Malang , S1 BK UNIPAR Jember, S2 PAUD UNESA Surabaya, S3 BK UM Malang.

 Siapa sebenarnya yang paling mengetahui karakter siswa kita? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Tentu saja kita sendiri sebagai gurunya. Lantas mengapa buku ajar yang kita miliki kebanyakan dibuat oleh pihak lain bukan kita sebagai gurunya sendiri. Saatnya kita bergerak, melangkah lebih berani untuk membuat buku ajar untuk anak didik yang kita sayangi.

Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, SP.d., M.Pd mengatakan bahwa Guru saat ini berhadapan dengan siswa yang umumnya melek teknologi, kita mungkin kalah dalam hal pemanfaatan teknologi dibandingkan siswa kita, sehingga kita harus bisa mengimbangi kebutuhan siswa agar mereka mau menerima materi kita dan mereka tidak jenuh sehingga informasi dari kita tersampaikan dengan baik. Buku Bu Mudafiatun rata-rata adalah buku ajar, karena Beliau mengajar di perguruan tinggi maka membuat buku untuk mahasiswa. Latar belakang pendidikannya bimbingan dan konseling BK sehingga buku yang Beliau buat kebanyakan mengangkat tema mata kuliah BK.

Bahan Ajar  VS  Buku Ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis. Bahan Ajar ada 2 yaitu:

a.     Cetak: Buku Teks, Buku Referensi, dan Monograf, Bahan Ajar Mandiri/ Modul.

b.     Bahan Ajar non-Cetak: e-learning, Slide, Video / TV, Audio / Radio.

Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001).

Pentingnya Bahan Ajar dalam Pembelajaran

a.  Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar.

b.  Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001)

c.   Guru/Dosen memiliki lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa;

d.  Siswa/Mahasiswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru/dosen;

e.  Siswa/Mahasiswa dapat belajar kapan dan di mana saja;

f.    Siswa/Mahasiswa tidak terlalu tergantung kepada dosen sebagai satu-satunya sumber informasi.

g.  Siswa/Mahasiswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi

Keuntungan buku ajar bagi guru/dosen antara lain:

a.  Promosi & Kenaikan  Pangkat

b.  Mendapatkan insentif

c.   Finansial-Royalti

d.  Eksistensi diri

e.  Media Ekspresi

f.    Branding Personal dan Institusi

g.  Penguatan Keilmuan; dll. Eksistensi diri

h.  Media Ekspresi

Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan buku/bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.

a.  Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebagai contoh, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta atau hafalan.

b.  Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah pengoperasian bilangan yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

c.   Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

Hal Penting dalam Membuat Buku Ajar

1.  Tentukan Tujuan dan Sasaran: Pahami tujuan dan sasaran dari buku ajar yang ingin di buat. Apakah buku ini akan digunakan untuk mengajar mata pelajaran tertentu, mengajarkan keterampilan khusus, atau mendukung metode pembelajaran tertentu.

2.  Riset dan Konten: Kumpulkan materi pelajaran yang akan dimasukkan ke dalam buku ajar. Ini dapat berupa teks, ilustrasi, grafik, contoh, latihan, dan lain sebagainya. Pastikan konten yang disertakan akurat, relevan, dan sesuai dengan kurikulum atau standar yang berlaku.

3.  Struktur dan Penyusunan: Rencanakan struktur buku ajar. Bagi konten menjadi bab atau bagian yang terorganisir dengan baik. Pertimbangkan konsep yang disajikan. Menurut Prof Eko tulisan mengandung prose 5W 1 H.

4.  Desain dan Tata Letak: Pertimbangkan desain visual buku ajar. Biasanya ini diserahkan pd penerbit ya.

5.  Gaya Penulisan: Pilih gaya penulisan yang sesuai dengan target audiens. Gunakan bahasa yang jelas, lugas, dan mudah dipahami. Hindari penggunaan istilah yang terlalu teknis jika buku ajar ditujukan untuk guru dan siswa  dari berbagai latar belakang.

6.  Mulai menulis: Dengan melibatkan guru yang lain, bisa diskusi, studi kasus, atau latihan praktis untuk mengaplikasikan konsep yang diajarkan.

7.  Review dan Uji Coba: Sebelum menerbitkan buku, mintalah umpan balik dari rekan guru atau ahli pendidikan. Uji coba buku di kelas atau dalam kelompok fokus untuk mengidentifikasi potensi perbaikan.

8.  Legalitas: Uji Plagiasi, memiliki izin atau lisensi yang diperlukan untuk menggunakan materi sendiri. Ini termasuk gambar, ilustrasi, kutipan, dan lain-lain.

9.  Penerbitan:Pilih opsi penerbitan   ingin menerbitkan buku dalam bentuk cetak atau digital. di sini sdh ada beberapa penerbit spt OASE.

10.         Media Pendukung (Opsional): Buku ajar modern juga dapat didukung oleh media online, seperti situs web pendukung, video pembelajaran, atau platform pembelajaran digital. Ini dapat meningkatkan daya tarik dan keterlibatan pengguna.

Pada sesi penutupan Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd memberikan beberapa motivasi yang Beliau sadur dari tulisan orang untuk diambil manfaatnya:

1.  A Wan Bong:

Ketika para amatir dan penulis pemula menunggu mood untuk bisa menulis, para penulis profesional tetap menulis dalam kondisi apa pun suasana hati mereka. Mood atau tidak, profesional akan tetap menulis. Seorang penulis tidak mengandalkan apa yang ada di sekitarnya. Mereka senantiasa menulis, bahkan di saat krisis pun terjadi. Maka dari itu, menulis adalah cara terbaik untuk mengungkapkan setiap perasaannya terjadi.

2.  Mike Murdock:

Kamu tidak akan pernah bisa mengubah hidupmu sampai berhasil mengubah sesuatu yang kamu lakukan setiap hari. Jangan menganggap remeh pada sesuatu yang dianggap kecil, karena suatu saat nanti akan berubah jadi nilai yang besar. Sama seperti yang kamu lakukan hari ini. Menulis pelan-pelan hingga terus belajar dan melakukannya setiap hari, sampai tak sadar dapat mengubah hidupmu menjadi lebih baik

3.  Roger Von Oech:

Kebanyakan orang menganggap bahwa kesuksesan dan kegagalan sebagai dua hal yang berlawanan, tetapi tidakkah mereka tahu bahwa keduanya adalah produk dari sebuah proses yang sama. Semua keinginan butuh proses untuk mencapainya. Di dalam proses tersebut pun kamu pasti akan menemukan kegagalan dan keberhasilan. Kalau gagal, artinya kamu sedang berproses agar lebih banyak belajar lagi. Sedangkan kesuksesan pun sama merupakan proses kamu untuk bisa belajar cara mempertahankannya

4.  Anonim

Perjalanan ribuan kilometer selalu dimulai dari satu langkah kecil. mulailah dari langkah kecil kita.

Masya Allah, materi yang sangat bermanfaat dan menginspirari pada malam ini. Terima kasih Tim Solid Om Jay khususnya Narasumber Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. dan Pak Sigid Purwo Nugroho, SH sebagai moderator. Jazakumullohu Ahsanal Jaza’. Alhamdulillah, Semoga tulisan ini juga bermanfaat bagi penulisnya dan pembaca tentunya.

CARA MENGIRIM TULISAN KE MAJALAH SUARA GURU

Resume ke-24 yang ditulis Suharyadi (Peserta KBMN 29)

Hari / Tanggal: Sabtu, 19 Agustus 2023

Moderator: Yandri Novita Sari, S.Pd

Narasumber: Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd

Alhamdulillah,  puji dan syukur, kepada Allah Sang Maha Kuasa. Alhamdulillah pertemuan malam ini adalah pertemuan ke-24 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN). Pada kegiatan hari ini dimoderatori Ibu Yandri Novita Sari, S.Pd dan narasumber Bapak Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd dengan tema yang sangat menarik untuk diikuti di KBMN angkatan ke 29 ini yaitu “Mengirim Tulisan Ke Majalah Suara Guru”. Narasumber malam ini, Pak Catur Nurrochman Oktavian, seorang Guru SMP Negeri 1 Kemang yang ternyata adalah Wakil Ketua Dewan Eksekutif APKS Pengurus Besar PGRI.

Pertemuan diawali dengan perkenalan tentang apa itu majalah guru? Selanjutnya panjang lebar diskusi dan materi yang disampaikan pak Catur sudahkan kita mengenal atau membaca majalah guru? Bagaimana cara guru ikut berpartisipasi dalam majalah guru? Bagaimana tahapan mengirimkan naskah ke redaksi? Berikut ini hasil yang dapat penulis resumekan dalam sebuah tulisan yang berjudul Cara Mengirim Tulisan ke Majalah Suara Guru.

Sejarah Majalah Suara Guru

Majalah Suara Guru mulai menerbitkan tulisan pertama kali sekitar tahun 1950- an.  Visi dan misi pada saat membangun majalah suara guru adalah sebagai media komunikasi dan perjuangan para guru Indonesia.  Majalah suara guru membahas segala keperluan dan info akurat untuk kemajuan guru dan dunia pendidikan. Seiring dengan perkembangan zaman redaksi menyesuaikan diri dengan kebutuhan para guru dengan menampilkan berbagai genre mulai dari informasi hadline utama, opini, pendidikan, organisasi, puisi, wisata, edutaiment, Oase, Bahasa, Destinasi, Percik, profil sekolah/madrasah, dll. Majalah guru terus aktif dalam kegiatan membangun literasi guru dengan menyelenggarakan kegiatan pelatihan perkembangan dan peningkatan kreativitas guru dalam meningkatkan kemahiran dalam menulis serta juga setiap tahunnya ada menyelenggarakn lomba menulis bagi guru.

Majalah suara guru saat ini berkantor di Jalan Tanah Abang III No 24 Jakarta Pusat. Dengan ISSN 0216 186x. Setiap  2 bulan sekali majalah suara guru menerbitkan naskahnya  dengan ketebalan 76 halaman dan harga yang sangat bersahabat yaitu Rp 25.000,00 per eksemplarnya. (harga yang sangat terjangkau) dengan memakai kertas glossy full color.

Dahulu Majalah guru sempat aktif dengan aplikasi web melalui suaraguruonline.com, namun  untuk saat ini telah vakum dari website online dan lebih fokus kepada naskah cetak yang diterbitkan.  Untuk naskah yang diterbitkan diperoleh dari para guru yang berasal dari seluruh Indonesia, dari semua jenjang TK hingga perguruan tinggi dan juga termaksud guru pesantren yang mau ikut berparstisipasi dalam kegiatan membangun literasi dunia pendidikan.

Manfaat Majalah Suara Guru

Majalah suara guru sangat bermanfaat bagi para guru seperti judul dari redaksi  adalah majalah yang dimanfaatkan untuk kepentingan guru. Berikut manfaat yang diperoleh dari  majalah ini :

1.  Meningkatkan keterampilan menulis bagi para guru.

2.  Tempat ekpresi dan penyaluran bakat dan minat bagi guru.

3.  Tempat menambah angka kredit pada guru PNS, satu opini yang dimuat di majalah guru berilai 2 karena berlisensi pusat atau nasional.

4.  Tempat meningkatkan prestasi guru dari berbagai perlombaan yang diadakan.

5.  Tempat saling berbagi informasi dan bertukar pikiran antar sesama guru.

6.  Tempat mengadu para guru yang akan disampaikan kepada pihak yang berkaitan seperti kisah para guru SM3T, guru honorer, Guru non Sertifikasi, dan hal-hal kejadian yang tak terduga dari pada guru.

 Naskah Dibaca oleh Kalangan Guru Se-Indonesia

Guru akan mendapatkan manfaat dari majalah suara guru dengan menulis dan membacanya. Tanpa menulis maka manfaat dari point di atas tidak akan diperoleh sepenuhnya. Oleh karena itu narasumber ketika jalannya kelas zoom menghimbau kepada seluruh guru agar dapat memanfaatkan profesinya dengan saling berbagi dan menyebarkan ilmu dengan menulis, baik itu opini, pantun, kisah, fiksi maupun nonfiksi dan tulisannya dapat dikirim ke majalah suara guru.

 Cara Guru Berpartisipasi dengan Majalah Suara Guru

Guru yang ingin berpartisipasi untuk mengirimkan naskahnya harus memerhatikan dan memenuhi syarat  yang diajukan oleh majalah. Berikut syarat menulis artikel pada majalah guru :

1.  Mengisi identitas lengkap disertai dengan foto.

2.  Mengirimkan tulisan sesuai dengan genre atau rubrik melalui email majalah.suaraguru@gmail.com dan diberitahukan kepada staf majalah suara guru melalui mbak Widya atau Tyas (nomor ada pada penulis).

3.  Naskah harus mengutamakan bidang pendidikan.

4.  Khusus rubrik opini dan perihal permasalahan aktual guru harus mengangkat isu terkini.

 Bentuk Naskah yang dimuat pada majalah suara guru 

1.  Naskah yang dikirim benar, merupakan karya asli dari penulis dan bukan plagiat.

2.  Tidak menyinggung sara, politik praktis, agama, suku , bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945.

3.  Menggunakan bahasa yang populer dan mudah dibaca semua kalangan.

4.  Tulisan new roman 12 dengan spasi 1,5 dan max 800 kata untuk rubrik opini sedangkan bagi rubrik yang lain memuat 400-500 kata.

Pada sesi tanya jawab salah satu peserta KBMN mengajukan pertanyaan apakah untuk tulisan yang dimuat di majalah suara guru akan dikenai biaya tertentu? Pak Catur menjawab bahwa tidak ada biaya apapun atau gratis bahkan dahulu ketika majalah guru banyak mendapat profit tulisan akan mendapat sejumlah nominal kalau sekarang mendapat cindera mata seperti kaos saja.

Masya Allah, materi yang sangat luar biasa bermanfaat dan menginspirasi. Terimakasih Tim Solid Om Jay khususnya Narasumber Pak Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd dan Ibu Yandri Novita Sari, S.Pd sebagai moderator. Jazakumullohu Ahsanal Jaza’. Alhamdulillah, Semoga tulisan ini juga bermanfaat bagi penulisnya dan pembaca tentunya.

BERPRESTASI DENGAN MENULIS


Resume ke-27 yang ditulis Suharyadi (Peserta KBMN 29)

Moderator: Nur Dwi Yanti, M.Pd.

Narasumber: Rita Wati, M.Kom.

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Sang Maha Perkasa. Di malam ke-27, kembali NDY sebagai moderator yang menemani sobat nusantara di kelas menulis KBMN 29 malam ini. Ya Beliau sebelumnya pernah mendampingi sebagai moderator di malam ke-11. Kali ini NDY akan medampingi narasumber Bu Rita Wati. Tak terasa, kelas KBMN akan mendekati Closing semoga semangat kita tetap membara dan jangan padam walau pun tergerus kesibukan. Kehadiran nara sumber malam ini kembali mencharger semangat yang meredup, hingga menyala menjadi "dian" yang tak kunjung padam. Bu Rita Wati merupakan Guru Informatika di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab. Jembrana Provinsi Bali yang juga merupakan alumni Gel 10 Belajar Menulis PGRI yang diprakarsai oleh Om Jay. Beliau mulai menjadi narsum di Kelas Belajar Menulis ini sejak gel 16.

Biasanya Bu Rita mendapatkan jadwal di pertemuan awal 3 atau ke 4 tetapi sekarang mendapatkan pertemuan menjelang akhir semoga masih banyak peserta yang semangat sehingga dapat mewujudkan mimpinya menerbitkan buku solo dan mendapatkan sertifikat tanda Tamat Belajar di Kelas Belajar Menulis dan tentu saja bisa berprestasi fan go internasional.

Pada pertemuan ke-27 ini Bu Rita berbagi pengalaman perjalanan menjadi penulis hingga ditawarkan menjadi kurator, editor, moderator dan sekarang diundang sebagai narsum hingga menjadi juara blog dan Guru Inspiratif Terbaik Nasional dan kesempatan belajar di CS50x Harvard dan Volunteer ALCoB padahal saya dulunya hanya guru biasa.

Sebuah mimpi merupakan landasan asa yang membawa manusia pada puncak tujuan hidupnya. Kesuksesan dan prestasi bukanlah semata hadiah dari Allah yang Maha Kuasa yang diturunkan dari langit dengan percuma.

Awal mula ketertarikan Bu Rita dengan menulis sudah cukup lama sejak 2 dekade lalu tahun 2001 di awal menjadi mahasiswa. Karena pada saat itu Beliau berteman dengan seorang penulis yang telah menerbitkan buku. Akan tetapi waktu itu tidak tahu mau menulis apa dan bagaimana cara memulainya. Sehingga keinginan tersebut hanya keinginan yang terpendam tanpa dieksekusi. 18 tahun kemudian di tahun 2005, keinginan itu mulai menggebu kembali, saat itu tidak terlalu aktif mencari tahu group belajar menulis/ kelas menulis karena pada saat itu tidak seramai sekarang pelatihan menulis.

Akhirnya Bu Rita menulis apa yang ada di pikirannya dan berhasil membuat beberapa cerpen dan puncaknya ingin membuat novel dan telah berhasil membuat 80 halaman. Akan tetapi lucunya ketidakpedean Beliau mengalahkan cita-citanya karena tidak berani tulisannya dibaca oleh orang lain. Sehingga tulisan itu hanya diendapkan di hidden folder. Dan Beliau pun sempat men-judge dirinya sendiri dengan tulisan “KAMU TIDAK BERBAKAT MENJADI PENULIS”. Padahal waktu itu sudah menulis dan menghasilkan tulisan.

Lama tidak menghiraukan tentang tulisan. Akhirnya PANDEMI DATANG dan bertemulah dengan Kelas Belajar Menulis yang membuka cakrawalanya karena bertemu dengan Narsum2 Hebat. Hingga mendapat kesempatan menulis duet bersama Prof Richardus Eko Indrajit yang sehingga menambah kepedeannya.

Awalnya ketika Pertemuan 1-5  di KBM Bu Rita hanya sekadar membuat resume. yang penting sudah mengerjakan tugas itu pikirannya saat itu. Mulai pertemuan ke-6 Beliau mulai berpikir bagaimana caranya membuat resume yang menarik tidak hanya copy paste hasil olah kata sendiri. Nah ketika menulis dengan hasil olah kata sendiri, justru diluar dugaannya, akhirnya Om Jay sendiri yang ngeshare tulisannya padahal sebelumnya tulisannya tidak pernah dishare oleh Om Jay. Di share narsum pada saat itu sudah sangat senang apalagi dapat hadiah buku. Sejak saat situ semangat menulisnya semakin menggebu. Hingga selesai 30 kali pertemuan Bu Rita mulai diajak menjadi Kurator oleh Bunda Kanjeng.

Hingga saat ini Bu Rita telah berhasil menerbitkan 4 buku solo, 1 buku duet  bersama Prof Ekoji yang diterbitkan di penerbit Andi dan 10 buku antologi di mana 5 antologinya yang menjadi kurator serta editor lapis pertama dan 3 editor buku fiksi berupa cerpen dan novel karya peserta Belajar Menulis juga. Karya yang terbaru tanpa disangka Beliau berkesempatan untuk menulis buku Biografi Kepala BI Wilayah Bali Nusra yang mana kisahnya sangat menyentuh tapi bisa bangkit hingga mendapatkan posisi Kepala BI Bali Nusra di mana sudah arround the world dengan masa kecilnya yang tidak mudah.

Dulu sebelum pandemi Bu Rita tidak pernah hiraukan lomba guru berprestasi atau lomba blog. Tapi semenjak lulus di KBM Beliau mulai coba-coba mengikuti lomba blog, lama kelamaan sering mengunjungi blog-blog sang juara yang tulisanya expert sehingga banyak belajar dari mereka. Berawal dari sering kalah tapi karena terus berusaha hingga akhirnya bisa mendapatkan juara dan setelah itu Bu Rita mulai berani mencoba untuk mendaftar kelas-kelas internasional. Alhamdulillah akhirnya bisa berkesempatan belajar di CS50X Harvard University dan Vlounter AIV kerjasama Kemendikbud dengan Kementrian Pendidikan Korea Selatan. Sekarang ini kebetelan sedang dibuka pendaftaran CS50 jika ingin mencoba silahkan daftar dan tipsnya ada di link berikut:

https://www.cikgurita.com/2023/08/tips-lolos-beasiswa-microcredential.html.

Bu Rita merasakan sendiri manfaat dari menulis hal yang sangat diluar ekspetasinya. Beliau bisa menyelesaikan S2 dalam 3 semester di mana dibarengi dengan kepadatan kegiatan karena kampusnya menyediakan Thesis Jalur Lomba dengan Jurnal Publikasi. Alhamdulillah dengan bekal beberapa kali juara blog sehingga Beliau mengajukan thesis lewat jalur lomba dan benar-benar merasakan manfaatnya sampai dipermudah dengan kuliah itu sangat diluar pikirannya.

Tujuan awal saya menulis karena hobi tetapi ketika ada kompetisi, coba-coba ikut dan alhamdulillah sekarang bisa menjadi penghasilan. Awalnya mulai dari hadiah buku, tumbler, ATK hingga tablet, laptop, uang tunai Beliau raih berkah dari belajar menulis di KBMN. Kuncinya jangan lelah menulis dan terus menulis.

Alhamdulillah terima kasih Bu Nur Dwi Yanti dan Bu Rita Wati. Semoga tulisan ini juga bermanfaat bagi penulisnya dan pembaca tentunya.