Allah Tujuan Hidup Qita

Allah Tujuan Hidup Qita
Belajar dan Tawakal

Jumat, 15 Agustus 2014

Tanya Jawab Tentang Aqidah dari Buku Aqidah Ahlusunah Wal Jama'ah

1.      Sebutkan definisi dari tauhid uluhiyah, rububiyah dan asma wa sifat !
Jawab:
Mengimani rububiyah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, artinya bahwa Allah adalah Rabb, Pencipta, Penguasa dan Pengatur segala yang ada di alam semesta ini.
Mengimani uluhiyah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, artinya Allah adalah Ilaah (Sembahan) Yang Haq, sedang segala sembahan selain-Nya adalah batil.
Mengimani Asma' dan Sifat-Nya, artinya bahwa Allah memiliki Nama-nama yang Maha indah serta Sifatsifat yang Maha sempurna dan Maha luhur.
Mengimani keesaan Allah dalam hal itu semua, artinya bahwa Allah tiada sesuatupun yang menjadi sekutu bagi-Nya dalam rububiyah, uluhiyah, maupun dalam Asma' dan Sifat-Nya.
2.       “Tiada sesuatu pun yang melata di bumi ini melainkan hanya Allah yang menjamin rizqinya”. Pada surat dan ayat berapakah firman Allah tesebut ?
Jawab:
Firman Allah tersebut terdapat pada Qur’an Surat Hud (11) ayat 6.
Surat Hud (11) ayat 6.
3.      Sebutkan 4 surat dalam al Quran beserta ayatnya menerangkan tentang istiwa, dan apa yang dimaksud dengan istiwa Allah di atas ‘arsy !
Jawab:
Empat surat dalam al Quran beserta ayatnya menerangkan tentang istiwa yaitu surah Al-Hadid: 4. surah Yunus: 3, surah as Syura: 12 dan surah Al 'Imran: 26-27.
Sedangkan, Istiwa' Allah di atas 'Arsy, ialah bersemayamnya Allah di atas 'Arsy sesuai dengan kemuliaan dan keagungan-Nya, tiada yang dapat mengetahui hakekat Istiwa' Allah tersebut kecuali Dia sendiri. Salah satu firman Allah tentang Istiwa' Allah di atas 'Arsy:
"Sesungguhnya Rabbmu ialah Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. mengatur segala urusan ..." (Surah Yunus: 3)
4.      Sebutkan 2 firqoh sesat yang mengatakan bahwa Allah berada pada segala sesuatu dan sebutkan masih-masing tokoh firqoh tersebut !
Jawab:
Hululiyah dan Jahmiyati
Hululiyah (aliran yang berpandangan bahwa Tuhan itu berada pada segala sesuatu). Termasuk yang berpandangan demikian Al-Husein bin Manshift AJ-Hallaj
Jahmtyah: pengikut Jahm bin Shafwan, disamping berpendapat demikian mereka juga mengingkari adanya sifat-sifat bagi Allah.
5.      Sebutkan 2 jenis iradah (kehendak) Allah beserta dalilnya !
Jawab:
Mengimani iradah (kehendak) Allah itu ada dua macam, yaitu:
1.      Iradah Kauniyah, artinya segala yang dikehendaki Allah pasti terjadi, tetapi tidak mesti hal itu dicintai-Nya. Inilah yang disebut Masyi'a. Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
"... Kalau Allah menghendaki. tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang di kehendaki-Nya." (Surah Al-Baqarah: 253).

2.      Iradah Syar'iyah, yaitu apa yang dikehendaki oleh Allah kepada hamba-Nya, yang sifatnya tidak mesti terjadi, tetapi apa yang dikehendaki-Nya ini adalah sesuatu yang dicintai-Nya. Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
"Dan Allah hendak menerima taubatmu ..." (Surah An-Nisa': 27)
6.       Kaum mukminin mengimani bahwa mereka akan melihat Allah pada hari kiamat. Sebutkan dalil Al quran beserta artinya !
Jawab:
            "Wajah-wajah (kaum mu'minin) pada hari itu berseriseri.kepada Tuhannya mereka melihat" (Surah Al-Qiyamah:22-23)
7.      Apa yang dimaksud dengan tahrif, ta’thil, tamtsil dan takyif ?
Jawab:
Tahrif, yaitu menyelewengkan nash-nash dari makna sebenarnya yang dimaksud oleh Allah dan Rasul-Nya kepada makna yang lain.
Ta'thtil, yaitu orang-orang yang mengingkari makna sebenarnya yang dimaksud oleh Allah dan Rasul-Nya, yang terkandung dalam nash-nash.
Tamtsil, yaitu menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhluk.
Takyif (menentukan bahwa hakekat sifat Allah itu adalah demikian).

8.      Sebutkan dalil Al Quran yang menerangkan bahwa Allah menjamin terpeliharanya Al Quran !
Jawab:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Adz-Dzikir (Al-Qur'an) dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Surah Al-Hijr: 9)

9.      Sebutkan dalil Al Quran yang menerangkan tentang sifat surga dan neraka !
Jawab:
Surga adalah tempat kebahagiaan yang hakiki, disediakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk kaum mu'minin yang muttaqin. Di dalamnya terdapat segala keni'matan yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah terbesit dalam hati manusia. Firman Allah dalam Qur’an Surah As Sajdah ayat 17:
 
"Maka tiada seorangpun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu bermacam-macam ni'mat yang menyedapkan pandangan mata. Sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (Surah As-Sajdah: 17)
Neraka adalah tempat segala siksaan, disediakanAllah Subhanahu Wa Ta'ala untuk orang-orang kafir dan zhalim. Di dalamnya terdapat segala macam adzab dan siksaan yang tak terbayangkan. Firman Allah:

"... Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orangorang zhalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta minum, diberilah mereka minum dengan air seperti besi yang mendidih, yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat tinggal yang paling jelek." (Surah Al-Kahf: 29)
Surga dan neraka ini telah ada sekarang, dan keduanya kekal, tidak akan binasa selama-lamanya. Firman Allah:
"... Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sungguh. Allah telah memberikan rizki yang baik kepadanya." (Surah At-Thalaq: 11)
"Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api neraka yang menyala-nyala. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak (pula) seorang penolong. Pada hari ketika muka mereka dibolak-ballkkan di dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul." (Surah Al-Ahzab:64-66)
10.  Terangkan secara jelas tingkatan iman kepada qadar !
Jawab:
Iman kepada Qadar ada empat tingkatan, yaitu:
1. 'Ilmu:
Ialah mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Tahu atas segala sesuatu, mengetahui apa telah terjadi dan apa yang akan terjadi, dengan ilmu-Nya yang azali dan abadi. Allah sama sekali tidak menjadi tahu setelah sebelumnya tidak tahu dan sama sekali tidak lupadengan apa yang diketahui-Nya.
2. Kitabah:
Ialah mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mencatat di Lauh Mahfuzh apa yang terjadi sampai hari kiamat.
3. Masyi'ah:
Ialah mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menghendaki segala apa yang ada di langit dan di bumi, tiada sesuatupun yang terjadi tanpa dengan kehendak-Nya. Apa yang dikehendaki Allah itulah yangterjadi dan apa yang tidak dikehendaki Allah tidak akan terjadi.
4. Khalq:
Ialah mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah pencipta segala sesuatu.


Jawaban diambil dari kitab “Aqidah Ahlusunah Wal Jama'ah” karya Syeikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin.

Tidak ada komentar: