1.
Sebutkan definisi
dari tauhid uluhiyah, rububiyah dan asma wa sifat !
Jawab:
Mengimani rububiyah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, artinya bahwa
Allah adalah Rabb, Pencipta, Penguasa dan Pengatur segala yang ada di alam
semesta ini.
Mengimani uluhiyah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, artinya Allah
adalah Ilaah (Sembahan) Yang Haq, sedang segala sembahan selain-Nya adalah
batil.
Mengimani Asma' dan Sifat-Nya,
artinya bahwa Allah memiliki Nama-nama yang Maha indah serta Sifatsifat yang
Maha sempurna dan Maha luhur.
Mengimani keesaan Allah dalam hal itu semua, artinya bahwa Allah tiada
sesuatupun yang menjadi sekutu bagi-Nya dalam rububiyah, uluhiyah, maupun dalam Asma' dan Sifat-Nya.
2.
“Tiada sesuatu pun yang melata di bumi ini
melainkan hanya Allah yang menjamin rizqinya”. Pada surat dan ayat berapakah
firman Allah tesebut ?
Jawab:
Firman Allah tersebut terdapat pada Qur’an Surat Hud
(11) ayat 6.
Surat Hud (11) ayat 6.
3.
Sebutkan 4 surat
dalam al Quran beserta ayatnya menerangkan tentang istiwa, dan apa
yang dimaksud dengan istiwa Allah di atas ‘arsy !
Jawab:
Empat
surat dalam al Quran beserta ayatnya menerangkan tentang istiwa yaitu surah Al-Hadid: 4. surah Yunus: 3, surah as Syura: 12 dan surah Al 'Imran: 26-27.
Sedangkan, Istiwa' Allah di atas 'Arsy, ialah bersemayamnya Allah di atas 'Arsy
sesuai dengan kemuliaan dan keagungan-Nya, tiada yang dapat mengetahui hakekat
Istiwa' Allah tersebut kecuali Dia sendiri. Salah satu firman Allah tentang
Istiwa' Allah di atas 'Arsy:
"Sesungguhnya Rabbmu ialah
Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia
bersemayam di atas 'Arsy. mengatur segala urusan ..." (Surah Yunus: 3)
4.
Sebutkan 2 firqoh
sesat yang mengatakan bahwa Allah berada pada segala sesuatu dan sebutkan
masih-masing tokoh firqoh tersebut !
Jawab:
Hululiyah dan Jahmiyati
Hululiyah (aliran yang berpandangan bahwa Tuhan itu berada
pada segala sesuatu). Termasuk yang berpandangan demikian Al-Husein bin
Manshift AJ-Hallaj
Jahmtyah: pengikut Jahm bin Shafwan, disamping berpendapat
demikian mereka juga mengingkari adanya sifat-sifat bagi Allah.
5.
Sebutkan 2
jenis iradah (kehendak) Allah beserta dalilnya !
Jawab:
Mengimani iradah (kehendak) Allah itu ada
dua macam, yaitu:
1.
Iradah
Kauniyah, artinya segala yang dikehendaki Allah pasti terjadi, tetapi tidak
mesti hal itu dicintai-Nya. Inilah yang disebut Masyi'a. Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
"...
Kalau Allah menghendaki. tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah
berbuat apa yang di kehendaki-Nya." (Surah Al-Baqarah: 253).
2.
Iradah
Syar'iyah, yaitu apa yang dikehendaki oleh Allah kepada hamba-Nya, yang
sifatnya tidak mesti terjadi, tetapi apa yang dikehendaki-Nya ini adalah
sesuatu yang dicintai-Nya. Firman Allah Subhanahu
Wa Ta'ala:
"Dan
Allah hendak menerima taubatmu ..." (Surah An-Nisa': 27)
6.
Kaum mukminin mengimani bahwa mereka akan
melihat Allah pada hari kiamat. Sebutkan dalil Al quran beserta artinya !
Jawab:
"Wajah-wajah
(kaum mu'minin) pada hari itu berseriseri.kepada Tuhannya mereka melihat"
(Surah Al-Qiyamah:22-23)
7.
Apa yang dimaksud
dengan tahrif, ta’thil, tamtsil dan takyif ?
Jawab:
Tahrif, yaitu menyelewengkan nash-nash dari makna
sebenarnya yang dimaksud oleh Allah dan Rasul-Nya kepada makna yang lain.
Ta'thtil, yaitu orang-orang yang mengingkari makna sebenarnya yang dimaksud oleh
Allah dan Rasul-Nya, yang terkandung dalam nash-nash.
Tamtsil, yaitu menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhluk.
Takyif (menentukan bahwa hakekat sifat Allah itu adalah
demikian).
8.
Sebutkan dalil Al
Quran yang menerangkan bahwa Allah menjamin terpeliharanya Al Quran !
Jawab:
"Sesungguhnya
Kami telah menurunkan Adz-Dzikir (Al-Qur'an) dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya." (Surah Al-Hijr: 9)
9.
Sebutkan dalil Al
Quran yang menerangkan tentang sifat surga dan neraka !
Jawab:
Surga adalah tempat kebahagiaan yang hakiki, disediakan
oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk kaum mu'minin yang muttaqin. Di
dalamnya terdapat segala keni'matan yang belum pernah terlihat oleh mata, belum
pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah terbesit dalam hati manusia.
Firman Allah dalam Qur’an Surah As Sajdah ayat 17:
"Maka tiada seorangpun
mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu bermacam-macam ni'mat yang
menyedapkan pandangan mata. Sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan." (Surah As-Sajdah: 17)
Neraka adalah tempat segala siksaan, disediakanAllah Subhanahu
Wa Ta'ala untuk orang-orang kafir dan zhalim. Di dalamnya terdapat segala
macam adzab dan siksaan yang tak terbayangkan. Firman Allah:
"...
Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orangorang zhalim itu neraka, yang
gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta minum, diberilah mereka minum
dengan air seperti besi yang mendidih, yang menghanguskan muka. Itulah minuman
yang paling buruk dan tempat tinggal yang paling jelek." (Surah Al-Kahf:
29)
Surga dan neraka ini
telah ada sekarang, dan keduanya kekal, tidak akan binasa selama-lamanya.
Firman Allah:
"...
Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan
memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sungguh. Allah telah memberikan rizki
yang baik kepadanya." (Surah At-Thalaq: 11)
"Sesungguhnya
Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api neraka yang
menyala-nyala. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh
seorang pelindungpun dan tidak (pula) seorang penolong. Pada hari ketika muka
mereka dibolak-ballkkan di dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya
andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul." (Surah
Al-Ahzab:64-66)
10. Terangkan secara jelas tingkatan iman kepada qadar !
Jawab:
Iman kepada Qadar ada empat tingkatan, yaitu:
1. 'Ilmu:
Ialah mengimani bahwa
Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha
Tahu atas segala sesuatu, mengetahui apa telah terjadi dan apa yang akan
terjadi, dengan ilmu-Nya yang azali dan abadi. Allah sama sekali tidak menjadi
tahu setelah sebelumnya tidak tahu dan sama sekali tidak lupadengan apa yang
diketahui-Nya.
2. Kitabah:
Ialah mengimani bahwa
Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah
mencatat di Lauh Mahfuzh apa yang terjadi sampai hari kiamat.
3. Masyi'ah:
Ialah mengimani bahwa
Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah
menghendaki segala apa yang ada di langit dan di bumi, tiada sesuatupun yang
terjadi tanpa dengan kehendak-Nya. Apa yang dikehendaki Allah itulah
yangterjadi dan apa yang tidak dikehendaki Allah tidak akan terjadi.
4. Khalq:
Ialah mengimani bahwa Allah Subhanahu
Wa Ta'ala adalah pencipta segala sesuatu.
Jawaban
diambil dari kitab “Aqidah Ahlusunah Wal Jama'ah” karya Syeikh Muhammad
bin Sholih Al-Utsaimin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar