Allah Tujuan Hidup Qita

Allah Tujuan Hidup Qita
Belajar dan Tawakal

Sabtu, 26 Agustus 2023

BAGAIMANA MENULIS BUKU AJAR

Resume ke-22 yang ditulis Suharyadi (Peserta KBMN 29)

Moderator: Sigid Purwo Nugroho, SH

Narasumber: Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd

Alhamdulillah,  kepada Allah Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dipanjatkan puji dan syukur. Hari ini Alhamdulillah telah sampai pada pertemuan ke-22 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) angkatan 29.  Pada kegiatan malam hari ini dimoderatori Bapak Sigid Purwo Nugroho, SH. dan Narasumber Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. Tema malam ini sangat erat dengan keseharian para guru sehingga menarik untuk diikuti yaitu  Menulis Buku Ajar”.

Narasumber pertemuan malam ini, Dr. Mudafiatun Isriyah, SP.d., M.Pd dilahirkan di Lumajang, 21 April 1969. Riwayat Pendidikan Beliau adalah SD Negeri 1 Wonorejo Lumajang, SMP N 1 Lumajang, SMA Negeri 1 Tempeh Lumajang, Perguruan Tinggi: S1 PAI UMM Malang , S1 BK UNIPAR Jember, S2 PAUD UNESA Surabaya, S3 BK UM Malang.

 Siapa sebenarnya yang paling mengetahui karakter siswa kita? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Tentu saja kita sendiri sebagai gurunya. Lantas mengapa buku ajar yang kita miliki kebanyakan dibuat oleh pihak lain bukan kita sebagai gurunya sendiri. Saatnya kita bergerak, melangkah lebih berani untuk membuat buku ajar untuk anak didik yang kita sayangi.

Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, SP.d., M.Pd mengatakan bahwa Guru saat ini berhadapan dengan siswa yang umumnya melek teknologi, kita mungkin kalah dalam hal pemanfaatan teknologi dibandingkan siswa kita, sehingga kita harus bisa mengimbangi kebutuhan siswa agar mereka mau menerima materi kita dan mereka tidak jenuh sehingga informasi dari kita tersampaikan dengan baik. Buku Bu Mudafiatun rata-rata adalah buku ajar, karena Beliau mengajar di perguruan tinggi maka membuat buku untuk mahasiswa. Latar belakang pendidikannya bimbingan dan konseling BK sehingga buku yang Beliau buat kebanyakan mengangkat tema mata kuliah BK.

Bahan Ajar  VS  Buku Ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis. Bahan Ajar ada 2 yaitu:

a.     Cetak: Buku Teks, Buku Referensi, dan Monograf, Bahan Ajar Mandiri/ Modul.

b.     Bahan Ajar non-Cetak: e-learning, Slide, Video / TV, Audio / Radio.

Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001).

Pentingnya Bahan Ajar dalam Pembelajaran

a.  Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar.

b.  Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001)

c.   Guru/Dosen memiliki lebih banyak waktu untuk memberi bimbingan kepada siswa/mahasiswa;

d.  Siswa/Mahasiswa dapat belajar sekalipun tidak ada guru/dosen;

e.  Siswa/Mahasiswa dapat belajar kapan dan di mana saja;

f.    Siswa/Mahasiswa tidak terlalu tergantung kepada dosen sebagai satu-satunya sumber informasi.

g.  Siswa/Mahasiswa bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi

Keuntungan buku ajar bagi guru/dosen antara lain:

a.  Promosi & Kenaikan  Pangkat

b.  Mendapatkan insentif

c.   Finansial-Royalti

d.  Eksistensi diri

e.  Media Ekspresi

f.    Branding Personal dan Institusi

g.  Penguatan Keilmuan; dll. Eksistensi diri

h.  Media Ekspresi

Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan buku/bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.

a.  Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebagai contoh, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta atau hafalan.

b.  Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah pengoperasian bilangan yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

c.   Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

Hal Penting dalam Membuat Buku Ajar

1.  Tentukan Tujuan dan Sasaran: Pahami tujuan dan sasaran dari buku ajar yang ingin di buat. Apakah buku ini akan digunakan untuk mengajar mata pelajaran tertentu, mengajarkan keterampilan khusus, atau mendukung metode pembelajaran tertentu.

2.  Riset dan Konten: Kumpulkan materi pelajaran yang akan dimasukkan ke dalam buku ajar. Ini dapat berupa teks, ilustrasi, grafik, contoh, latihan, dan lain sebagainya. Pastikan konten yang disertakan akurat, relevan, dan sesuai dengan kurikulum atau standar yang berlaku.

3.  Struktur dan Penyusunan: Rencanakan struktur buku ajar. Bagi konten menjadi bab atau bagian yang terorganisir dengan baik. Pertimbangkan konsep yang disajikan. Menurut Prof Eko tulisan mengandung prose 5W 1 H.

4.  Desain dan Tata Letak: Pertimbangkan desain visual buku ajar. Biasanya ini diserahkan pd penerbit ya.

5.  Gaya Penulisan: Pilih gaya penulisan yang sesuai dengan target audiens. Gunakan bahasa yang jelas, lugas, dan mudah dipahami. Hindari penggunaan istilah yang terlalu teknis jika buku ajar ditujukan untuk guru dan siswa  dari berbagai latar belakang.

6.  Mulai menulis: Dengan melibatkan guru yang lain, bisa diskusi, studi kasus, atau latihan praktis untuk mengaplikasikan konsep yang diajarkan.

7.  Review dan Uji Coba: Sebelum menerbitkan buku, mintalah umpan balik dari rekan guru atau ahli pendidikan. Uji coba buku di kelas atau dalam kelompok fokus untuk mengidentifikasi potensi perbaikan.

8.  Legalitas: Uji Plagiasi, memiliki izin atau lisensi yang diperlukan untuk menggunakan materi sendiri. Ini termasuk gambar, ilustrasi, kutipan, dan lain-lain.

9.  Penerbitan:Pilih opsi penerbitan   ingin menerbitkan buku dalam bentuk cetak atau digital. di sini sdh ada beberapa penerbit spt OASE.

10.         Media Pendukung (Opsional): Buku ajar modern juga dapat didukung oleh media online, seperti situs web pendukung, video pembelajaran, atau platform pembelajaran digital. Ini dapat meningkatkan daya tarik dan keterlibatan pengguna.

Pada sesi penutupan Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd memberikan beberapa motivasi yang Beliau sadur dari tulisan orang untuk diambil manfaatnya:

1.  A Wan Bong:

Ketika para amatir dan penulis pemula menunggu mood untuk bisa menulis, para penulis profesional tetap menulis dalam kondisi apa pun suasana hati mereka. Mood atau tidak, profesional akan tetap menulis. Seorang penulis tidak mengandalkan apa yang ada di sekitarnya. Mereka senantiasa menulis, bahkan di saat krisis pun terjadi. Maka dari itu, menulis adalah cara terbaik untuk mengungkapkan setiap perasaannya terjadi.

2.  Mike Murdock:

Kamu tidak akan pernah bisa mengubah hidupmu sampai berhasil mengubah sesuatu yang kamu lakukan setiap hari. Jangan menganggap remeh pada sesuatu yang dianggap kecil, karena suatu saat nanti akan berubah jadi nilai yang besar. Sama seperti yang kamu lakukan hari ini. Menulis pelan-pelan hingga terus belajar dan melakukannya setiap hari, sampai tak sadar dapat mengubah hidupmu menjadi lebih baik

3.  Roger Von Oech:

Kebanyakan orang menganggap bahwa kesuksesan dan kegagalan sebagai dua hal yang berlawanan, tetapi tidakkah mereka tahu bahwa keduanya adalah produk dari sebuah proses yang sama. Semua keinginan butuh proses untuk mencapainya. Di dalam proses tersebut pun kamu pasti akan menemukan kegagalan dan keberhasilan. Kalau gagal, artinya kamu sedang berproses agar lebih banyak belajar lagi. Sedangkan kesuksesan pun sama merupakan proses kamu untuk bisa belajar cara mempertahankannya

4.  Anonim

Perjalanan ribuan kilometer selalu dimulai dari satu langkah kecil. mulailah dari langkah kecil kita.

Masya Allah, materi yang sangat bermanfaat dan menginspirari pada malam ini. Terima kasih Tim Solid Om Jay khususnya Narasumber Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. dan Pak Sigid Purwo Nugroho, SH sebagai moderator. Jazakumullohu Ahsanal Jaza’. Alhamdulillah, Semoga tulisan ini juga bermanfaat bagi penulisnya dan pembaca tentunya.

Tidak ada komentar: