Resume ke-19 yang ditulis Suharyadi (Peserta KBMN 29)
Moderator: Muliadi
Narasumber: Akbar Zainuddin, MM.,MNE
Alhamdulillah, segala puji dan syukur,
kepada Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Hari ini pertemuan ke-19
Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN).
Pada malam hari ini dibersamai oleh moderator yang bernama Bapak Muliadi
dan narasumber Bapak Akbar Zainuddin, MM.,MNE. Tema menarik malam ini adalah Teknik Promosi Buku.
Pak Akbar Zainuddin, MM.,MNE dilahirkan di Banyumas, Jawa Tengah pada 7
Februari 1973. Alumnus Pondok Modern Gontor tahun 1991, kemudian melanjutkan
kuliah S-1 di UIN Jakarta dan S-2 di Sekolah Bisnis Prasetya Mulya, Jakarta.
Sekarang ini sedang menyelesaikan Program Doktor Manajemen SDM di Universitas
Negeri Jakarta (UNJ).
Beliau merupakan penulis buku Man Jadda Wajada. Boleh dibilang, ini adalah
buku solo Beliau yang pertama. Alhamdulillah, buku ini telah sampai pada
cetakan ke-13 dan telah beredar 55.000 eksemplar. Sebelumnya Beliau juga telah menulis
beberapa buku antologi. Setelah Man Jadda Wajada, Beliau menulis 15 buku dari
tahun 2010 sampai sekarang.
Beliau membrandingkan diri sebagai motivator dan penulis buku-buku
motivasi. Karena itu, yang Beliau tulis hampir semuanya buku-buku tentang
motivasi. Tujuannya agar ketika orang mendengar nama Akbar Zainudin, tidak
jauh-jauh dari motivasi. Ada motivasi belajar, motivasi hidup, motivasi kerja,
motivasi bisnis, motivasi menulis, dan juga motivasi agama.
Buku Beliau tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180
hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Beliau menyarankan Kami untuk
memiliki buku ini, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah,
anggota IKAPI. Buku ini menjadi materi pembelajaran DIKLAT MENULIS yang Beliau
adakan selama pandemi ini. Alhamdulillah, sebagai trainer, Beliau biasanya
keliling ke berbagai tempat di Indonesia untuk menyebarkan semangat Man Jadda
Wajada. Dan selama pandemi, Beliau melakukannya secara online.
Beliau mempunya 4 hobi; mengajar, menulis, jalan-jalan, dan makan. Dari
dulu Beliau berpikir bagaimana bisa menjalankan 4 hal ini secara bersamaan.
Alhamdulillah, sebagai trainer, keempat hal ini bisa dilakukan bersamaan hingga
sekarang. Salah satu impian Beliau adalah bisa keliling ke 34 Provinsi
se-Indonesia. Alhamdulillah, sampai sekarang telah berkeliling ke 33 Provinsi.
Kurang 1 provinsi lagi, yaitu Papua. Beliau mohon doa, tahun ini bisa khatam
keliling Indonesia. Siapa tahu dengan sharing di sini, KBMN, ada teman-teman
yang dari Papua berkenan mengundangnya, hehehehe…. Belum apa-apa udah jualan
aja katanya.
Buku terlaris kedua Beliau adalah KETIKA SUKSES BERAWAL DARI PESANTREN. Ini
adalah buku motivasi khusus buat santri dan santriwati. Menjadi laris karena
memang Beliau sebarkan bersama pelatihan motivasi untuk para santri dan
santriwati seluruh Indonesia. Kalau di pesantren, materi pelatihan Beliau
umumnya ada dua; seminar motivasi dan pelatihan menulis buku. Seminar motivasi
untuk seluruh santri agar betah di pesantren, punya impian besar, lebih
menghormati guru dan orang tua. Untuk pelatihan menulis, biasanya Beliau membuat
teorinya tidak terlalu banyak, lalu membuat praktik menulis. Hasil tulisan para
santri diketik di komputer, lalu dijadikan sebagai buku antologi.
Beliau menshare materi malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku, yang Beliau
ambil dari bukunya UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.
Strategi Promosi Buku
Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada
konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah
cara kita mengenalkan buku yang kita tulis atau buat kepada konsumen kita agar
mereka tertarik dan mau membelinya.
Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen
atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik,
apalagi mau membeli buku kita.
Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:
1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita.
Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita
promosikan menjadi butuh.
3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita
kepada orang lain.
Tujuh Program Promosi Buku
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.
1. Pertama, Launching Buku
Program ini untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga
pendidikan, hotel, di mana saja. Pihak yang mengadakan bisa penerbit maupun
penulis. Pihak yang membiayai launching buku bisa penerbit, bisa penulis. Kita
perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu
menyelenggarakan program launching buku. Kalau di Gramedia, di toko-toko buku
mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi
kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. Sekarang ini program
launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan
program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun
Youtube. Buat saja program LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Kita dapat
mengundang kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau
perlu setiap bulan. Tidak harus sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan
depan Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita
launching buku kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?
2. Kedua, Bedah Buku
Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku
ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan
bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan,
majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Pokoknya, di semua tempat dan situasi
yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita
selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa
orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di medsos acara
kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. Sekali lagi, yang
lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang
orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup,
Zoom, dan sebagainya.
3. Ketiga, Seminar Atau Pelatihan
Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau bukunya
tentang motivasi dan menulis maka secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat
terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah
dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para
peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa
offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan
secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
4. Keempat, Membangun Komunitas
Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema
buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita bangun komunitas motivasi.
Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun
komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking.
Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Komunitas membuat kita lebih
dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam
membeli buku. Beliau membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis,
santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya
share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali,
sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA
Grup. Sesekali seminar melalui Zoom.
5. Kelima, Membangun Jaringan Reseller
Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan
buku atau komisi dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari
harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita
berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka
untuk menjual. Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu
2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai
produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual
buku. Saya juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru
sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.
6. Keenam, Jualan Di Marketplace
Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan
sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi
kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di
marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
7. Ketujuh, Memanfaatkan Media Sosial (Medsos) untuk Promosi
Buku
Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan
informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang
kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih
banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan
kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.
Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga
setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah
begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam
membeli buku.Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau
menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak
membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan
bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam
proses menjual buku.
Pada sesi tanya jawab terdapat pertanyaan diantaranya:
1. Pertanyaan: Assalamu alaikum warohmatullahiwabarokatuh,
nama saya Darti dari jakarta Utara. Mohon izin bertanya. penjelasan bapak akbar
sangat jelas dan lugas namun pastinya buku yang dijual harus sangat berbobot,
kira kira bagaimana cara memilih topik yang disukai oleh pembaca. Terimakasih. Jawaban:
Terima kasih Dari Ismayanti. Apa yang ditawarkan penulis untuk keperluan
pembaca, misalnya audien kita ibu-ibu yang suka masak secara cepat dan enak
jadi dibuatlah tersebut . Jadi Ttulislah buku sesuai audien/pembaca yang
dijadikan sasaran.
2. Pertanyaan: Assalamu'alaikum, Saya Intan dari Kediri.
Sebelum sampai pada tahap promosi buku, saya mohon izin untuk menanyakan
tentang bagaimana naskah buku dikatakan siap diterbitkan? bagaiman proses
penerbitan buku? apa perbedaan penerbit mayor dan indie serat kisaran biaya
untuk penerbitannya? mohon maaf pertanyaannya borongan. terimakasih untuk
Ilmunya Bapak. Jawaban: Terima kasih intan. Prosesnya naskah harus lengkap yang
jadi pertimbangan penerbit adalah buku ini laku atau tidak penerbit untung atau
rugi. Kalau penerbit merasa kira-kira dibeli oleh pembaca maka penerbit akan
menerbitkan buku kita. Penerbit mayor/besar misalnya: Gramedia, Gajahmada.
Penerbit indie/sendiri itu kita cetak sendiri atau penerbit kecil secara
kerjasama bareng-bareng penerbit untuk biaya tergantung kesepakan bersama.
3. Pertanyaan: Assalamu'alaikum wr.wb. Samsul Huda Tapin Untuk promosi buku melalui
media online apakah poin penting saja yang ditampilkan atau semua di share
apakah tidak rawan dicopy karya kita? Jawaban: untuk promosi buku sebaiknya
ditampilkan poin-poin yang penting saja misalnya screenshot atau quote-quote
penting yang kita tampilkan untuk menarik pembaca yang akan menjadi audien
kita.
Pada sesi penutupan Pak Akbar Zainuddin, MM.,MNE memberikan masukan kepada
peserta KBMN 29 tulislah karya buku sesuai dengan kebutuhan audien atau
konsumen yang menjadi tujuan kita agar buku tersebut tidak sekedar diterbitkan
dan menjadi pajangan akan tetapi bisa dinikmati masyarakat luas.
Alhamdulillah, Masya Allah materi malam ini sangat bermanfaat dan
menginspirasi. Terimakasih Tim Solid Om Jay khususnya Pak Muliadi sebagai
moderator dan narasumber Pak Akbar Zainuddin, MM.,MNE. Jazakumullohu khoir. Semoga
tulisan ini juga bermanfaat bagi penulisnya dan pembaca tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar